Batang (Antaranews Jateng) - Realisasi investasi kumulatif yang berasal dari sejumlah perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, selama Januari hingga September 2018 menembus sekitar Rp8,5 triliun.

Bupati Batang Wihaji di Batang, Senin, mengatakan bahwa perolehan realisasi investasi di Batang sebesar Rp8,5 triliun ini melebihi target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jateng sebanyak Rp390 miliar.

"Itu pun kami anggap belum angka riil karena hanya mencatat 46 perusahaan yang melaporkan perkembangan investasinya secara online (daring). Artinya, peluangnya bisa lebih besar lagi," katanya.

Ia mengatakan angka sebanyak tersebut diperoleh dari hasil pelaporan perkembangan beberapa perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Batang sebagaimana terekam pada Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Online.

Pada 2018, kata dia, realisasi investasi di Batang memang banyak bersumber dari proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) karena proses belanja konstruksi sedang berlangsung tinggi dan akan berlanjut sampai 2019.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang Sri Purwaningsih mengatakan realisasinya investasi yang dicapai Pemkab Batang bisa lebih tinggi lagi jika perusahaan-perusahaan yang beroperasi menyampaikan laporan perkembangan investasinya melalui LKPM online.

Jumlah perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Batang, kata dia, saat ini mencapai 3.794 dan pada September 2018 muncul 207 perusahaan yang baru berdiri.

"Jika perusahaan ada kendala, kami siap membantu, memfasilitasi input data ke LKPM online. Bahkan, kami siap jemput bola," katanya.

Ia menambahkan sesuai peraturan perundangan pada pasal 15 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal bahwa mewajibkan setiap perusahaan untuk membuat kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya ke BKPM, DPMPTSP Provinsi, serta DPMPTSP kabupaten/kota.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024