Temanggung (Antaranews Jateng) - Luas tanaman padi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada awal November 2018 mencapai 834 hektare, kata Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kabupaten Temanggung Harnani Imtikhamdari.
"Luas tanaman padi pada awal musim hujan ini mencapai 834 hektare, tetapi harapannya sampai akhir November 2018 bisa mencapai 5.000 hektare," katanya di Temanggung, Sabtu.
Ia menuturkan pada tahun lalu luas tanaman padi pada bulan November sudah mencapai 5.000 hektare.
"Hanya saja tahun ini masa tanam memang mundur sekitar tiga minggu," katanya.
Ia mengatakan untuk lahan sawah dengan irigasi teknis tidak masalah, sudah banyak yang mulai tanam karena memang akumulasinya banyak di bulan November ini.
Kemudian untuk sawah tadah hujan sebagian juga sudah mulai tanam karena penggarapan lahan sudah dilakukan bulan sebelumnya dan bulan November dan Desember ini masih banyak yang tanam.
Ia menyampaikan pemerintah sebenarnya berharap petani bisa tanam penuh sampai bulan September, karena itu untuk hitungan produksi tahun 2018, tetapi karena hujannya mundur maka apa boleh buat.
"Masa tanam mundur sekitar tiga minggu karena Oktober dasarian kedua biasanya sudah ada hujan tetapi kemarin belum hujan dan November awal baru ada hujan," katanya.
Ia menuturkan memang sebagian sawah sekarang juga digunakan untuk tanaman hortikultura, ada cabai dan sayuran lainnya, tetapi harapannya untuk tanaman pangan dalam satu tahun tetap 28.000 hektare.
"Luas tanaman padi pada awal musim hujan ini mencapai 834 hektare, tetapi harapannya sampai akhir November 2018 bisa mencapai 5.000 hektare," katanya di Temanggung, Sabtu.
Ia menuturkan pada tahun lalu luas tanaman padi pada bulan November sudah mencapai 5.000 hektare.
"Hanya saja tahun ini masa tanam memang mundur sekitar tiga minggu," katanya.
Ia mengatakan untuk lahan sawah dengan irigasi teknis tidak masalah, sudah banyak yang mulai tanam karena memang akumulasinya banyak di bulan November ini.
Kemudian untuk sawah tadah hujan sebagian juga sudah mulai tanam karena penggarapan lahan sudah dilakukan bulan sebelumnya dan bulan November dan Desember ini masih banyak yang tanam.
Ia menyampaikan pemerintah sebenarnya berharap petani bisa tanam penuh sampai bulan September, karena itu untuk hitungan produksi tahun 2018, tetapi karena hujannya mundur maka apa boleh buat.
"Masa tanam mundur sekitar tiga minggu karena Oktober dasarian kedua biasanya sudah ada hujan tetapi kemarin belum hujan dan November awal baru ada hujan," katanya.
Ia menuturkan memang sebagian sawah sekarang juga digunakan untuk tanaman hortikultura, ada cabai dan sayuran lainnya, tetapi harapannya untuk tanaman pangan dalam satu tahun tetap 28.000 hektare.