Temanggung (Antaranews Jateng) - Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melalui masing-masing puskesmas di daerah tersebut telah menyelesaikan pendataan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).

"Pendataan ke seluruh keluarga di Kabupaten Temanggung sudah selesai pada bulan Oktober 2018 dan bulan November ini dilakukan analisis," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Suparjo di Temanggung, Jumat.

Ia menuturkan analilis ini bertujuan menemukan masalah dan merumuskan langkah tindak lanjut.

Ia mengatakan karena pendataan berlangsung selama 10 bulan, yakni Januari-Oktober 2018 sehingga analisis itu sambil berjalan, saat ini belum selesai dan masih proses, tetapi sebagian sudah diketahui sehingga sebagian sudah direncanakan di tahun 2019.

"Jadi tahun 2019 itu intervensinya, walaupun analisisnya belum selesai tetapi kita sudah memasukkan intervensi di 2019. Nanti kalau analisisnya selesai mungkin kalau ada intervensi-intervensi yang perlu ditambahkan masuk di anggaran perubahan," katanya.

Ia menjelaskan pendataan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, ada bidan, perawat, sarjana kesehatan masyarakat yang diberi honor dari APBN.

Ia menyebutkan khusus untuk Kabupaten Temanggung pendataan tersebut membutuhkan dana Rp3,4 miliar.

"Anggarannya di masing-masing puskesmas, total Rp3,4 miliar," katanya.

Ia mengatakan melalui pendataan tersebut diharapkan mendapatkan data primer yang benar-benar dapat diandalkan supaya tahu persis permasalahan di masyarakat.

"Nantinya permasalahan itu kita intervensi, salah satu permasalahan itu adalah jamban. Masalah ini menjadi superprioritas untuk ditangani di tahun 2019," katanya.

Menurut dia kendala pendataan secara teknis tidak ada, karena petugas sudah terlatih dan mempunyai sertifikat.

"Mereka benar-benar sudah siap untuk melakukan pendataan, cuma kemarin khusus di daerah pertembakauan pelaksanaannya agak terkendala, namun bisa disiasati dengan melakukan pendataan sebelum memasuki tanam tembakau, yakni bulan Januari-April, karena kalau sudah memasuki tanam tembakau apalagi saat panen tembakau masyarakat sulit ditemui, padahal dalam pendataan itu petugas harus ketemu orangnya," katanya. *
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024