Semarang (Antaranews Jateng) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebutkan aksestabilitas yang menghubungkan Semarang, Solo, dan Pemalang bisa menjadikannya sebagai poros wisata baru.

"Saat ini, orang kan sudah mengenal kawasan wisata Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar) yang termasuk 10 destinasi wisata unggulan di Indonesia," katanya di Semarang, Senin.

Hal tersebut diungkapkan Hendi, sapaan Hendrar Prihadi, usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk kerja sama dalam 15 bidang.

Ke depannya, kata dia, bukan tidak mungkin bisa terbangun satu kesatuan kawasan wisata terpadu yang baru, yakni Semarang-Solo-Pemalang dengan sudah adanya aksestabilitas jalur tol.

"Ketika Semarang-Solo-Pemalang kuat maka daerah-daerah lain di Jawa Tengah, seperti Batang, Kendal, dan seterusnya juga ikut terangkat," kata politikus PDI Perjuangan tersebut.

Menurut dia, kerja sama yang dijalin dengan Pemkab Pemalang meliputi banyak sektor, seperti pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, IT, UKM, penanaman modal, dan tentunya pariwisata.

"Harapannya, tentu saja Kota Semarang yang tengah menyempurnakan pembangunan `smart city` bisa berkolaborasi dengan Kabupaten Pemalang," kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.

Apalagi, kata Hendi, Pemalang baru-baru ini juga mendapatkan penghargaan dari PBB di Geneva, dalam pengembangan teknologi informasi, sejalan dengan "smart city".

Sementara itu, Bupati Pemalang Junaidi menyebutkan kerja sama itu penting untuk mendorong Kabupaten Pemalang bisa berkembang seperti Semarang sebagai kota metropolitan.

Sejalan dengan itu, pihaknya juga ingin mengejar indeks pembangunan manusia (IPM) di Pemalang seperti Semarang yang pada dua tahun terakhir mencatatkan IPM tertinggi di Jateng.

Sebagai "smart city", kata dia, Semarang telah berhasil mengembangkan berbagai aplikasi untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat sehingga menjadi rujukan bagi kota-kota lain.

"Saya kagum dengan sejumlah aplikasi yang telah diciptakan Pemkot Semarang. Tak heran, Semarang kerap dijadikan rujukan bagi kota-kota lain untuk belajar," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024