Semarang (Antaranews Jateng) - Pembongkaran lapak pedagang kaki lima (PKL) di bantaran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang terus dilakukan Dinas Perdagangan Kota Semarang.

     "Di Kelurahan Mlatiharjo, kami bongkar hari ini. Masih ada 10 bangunan (lapak, red.) tersisa," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto di Semarang, Senin.

    Bangunan yang dibongkar mencapai 55 lapak, sementara 10 bangunan dibiarkan sementara karena pemiliknya meminta waktu untuk memindahkan barang-barangnya.

     Meski telah disepakati batas akhir relokasi PKL di kawasan Mlatiharjo pada Senin ini, kata dia, ternyata masih ada sejumlah PKL yang belum memindahkan barang dagangannya.

     "Ada 10 bangunan yang masih ada barangnya sehingga tidak kami bongkar dulu. Mereka minta waktu lagi sampai Rabu (24/10). Jadi, nanti Rabu pagi kami bongkar," katanya.

     Menurut Fajar, sudah adanya kesepakatan dengan paguyuban PKL di kelurahan tersebut sehingga tidak terjadi konflik dalam pembongkaran lapak yang dilakukan jajarannya.

     "Yang sini (Mlatiharjo, red.) sudah saya matikan listriknya semua. Pada hari Rabu (24/10) pagi, mereka sudah harus pindah karena kami akan bongkar bangunannya," katanya.

     Di Kelurahan Mlatiharjo, kata dia, terdapat sebanyak 132 PKL yang sebagian besar di antaranya sudah menempati Pasar Klithikan Penggaron atau disebut juga Pasar Barito Baru.

     Meski demikian, diakuinya masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan terkait normalisasi Sungai BKT, yakni relokasi PKL di tiga kelurahan, Bugangan, Karangtempel, dan Rejosari.

     "Kami targetkan Karangtempel sudah bersih pada awal November 2018. Pengerjaan normalisasi kan terus berjalan sehingga mau tidak mau temen-temen PKL harus segera pindah," katanya.

     Proyek normalisasi Sungai BKT ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sebagaimana normalisasi Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) yang sudah rampung.

     Mengingat panjangnya alur sungai, pengerjaan proyek normalisasi Sungai BKT terbagi atas tiga paket yang dikerjakan secara bersamaan dan ditargetkan rampung pada akhir 2018.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024