Semarang (Antaranews Jateng) - Ingin menyantap aneka dim sum tanpa khawatir dompet terkuras? Cobalah ke Rumah Makan Setya di Jalan Tirto Agung, Banyumanik, Kota Semarang.
Kedai makan yang lokasinya berdekatan dengan kawasan indekos mahasiswa dan perumahan elite di Semarang atas ini menyajikan aneka dim sum. Ada hakau, siomai, bakpao, dan lainnya.
Dim sum, menurut Wikipedia, merupakan istilah dari bahasa Kantonis yang merujuk makna sebagai makanan kecil. Tidak berbeda dengan dim sum yang disajikan di restoran atau hotel berbintang, dim sum di RM Setya juga berukuran kecil.
Namanya juga sebagai makanan pembuka sebelum hidangan utama dengan porsi lebih banyak keluar, porsinya hanya tiga potong. Sepotong hakau bisa langsung sekali santap.
Satu porsi berisi tiga hakau yang disajikan dalam wadah anyaman bambu beserta saus tomat dan pedas secara terpisah. Mencelupkannya ke dalam saus untuk meredam hakau yang disajikan masih dalam keadaan panas.
Begitu lidah menyentuh potongan udang hakau atau tentakel gurita, terasa gurih, legit, dan lembut.
Tidak ada rasa amis ketika mengunyah bauran udang dan kulit pembungkusnya. Begitulah sensasi yang terasakan ketika pencicip makanan dari jateng.antaranews.com mencoba dim sum RM Setya pada medio Oktober 2018.
Kedai makan yang menempati bangunan sederhana namun resik itu hanya menyajikan makanan halal. Begitu pun menu masakan China, hanya diramu dengan bumbu niralkohol.
Selain dim sum, Setya juga menyajikan makanan populer lain, seperti nasi goreng aneka rasa, sup jagung, ikan bakar, bubur ayam, capcai, mi, dan masakan lainnya.
Karena juga membidik kalangan mahasiswa, RM Setya yang lokasinya tidak jauh dari kampus Undip Semarang itu mematok harga ramah kantong.
Anda tetap bisa percaya diri bila hanya mengantongi selembar Rp100 ribu untuk mengajak seorang teman bersantap sambil ngobrol di rumah makan ini. Tentu itu sudah termasuk minuman panas atau dingin.
Makanya, RM Setya termasuk kedai makanan favorit di kalangan mahasiswa yang sesekali ingin bersantap dengan menu beda dari keseharian anak muda harapan bangsa tersebut.
Kedai makan yang lokasinya berdekatan dengan kawasan indekos mahasiswa dan perumahan elite di Semarang atas ini menyajikan aneka dim sum. Ada hakau, siomai, bakpao, dan lainnya.
Dim sum, menurut Wikipedia, merupakan istilah dari bahasa Kantonis yang merujuk makna sebagai makanan kecil. Tidak berbeda dengan dim sum yang disajikan di restoran atau hotel berbintang, dim sum di RM Setya juga berukuran kecil.
Namanya juga sebagai makanan pembuka sebelum hidangan utama dengan porsi lebih banyak keluar, porsinya hanya tiga potong. Sepotong hakau bisa langsung sekali santap.
Satu porsi berisi tiga hakau yang disajikan dalam wadah anyaman bambu beserta saus tomat dan pedas secara terpisah. Mencelupkannya ke dalam saus untuk meredam hakau yang disajikan masih dalam keadaan panas.
Begitu lidah menyentuh potongan udang hakau atau tentakel gurita, terasa gurih, legit, dan lembut.
Tidak ada rasa amis ketika mengunyah bauran udang dan kulit pembungkusnya. Begitulah sensasi yang terasakan ketika pencicip makanan dari jateng.antaranews.com mencoba dim sum RM Setya pada medio Oktober 2018.
Kedai makan yang menempati bangunan sederhana namun resik itu hanya menyajikan makanan halal. Begitu pun menu masakan China, hanya diramu dengan bumbu niralkohol.
Selain dim sum, Setya juga menyajikan makanan populer lain, seperti nasi goreng aneka rasa, sup jagung, ikan bakar, bubur ayam, capcai, mi, dan masakan lainnya.
Karena juga membidik kalangan mahasiswa, RM Setya yang lokasinya tidak jauh dari kampus Undip Semarang itu mematok harga ramah kantong.
Anda tetap bisa percaya diri bila hanya mengantongi selembar Rp100 ribu untuk mengajak seorang teman bersantap sambil ngobrol di rumah makan ini. Tentu itu sudah termasuk minuman panas atau dingin.
Makanya, RM Setya termasuk kedai makanan favorit di kalangan mahasiswa yang sesekali ingin bersantap dengan menu beda dari keseharian anak muda harapan bangsa tersebut.