Temanggung (Antaranews Jateng) - Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Bank BRI Cabang Temanggung, Jawa Tengah, hingga akhir September 2018 telah melampaui target dengan kredit macet (NPL- nonperforming loans) di bawah 2 persen, kata Kepala Cabang BRI Temanggung Iwan Supriyanto.

Iwan di Temanggung, Selasa, mengatakan dari target penyaluran KUR sebanyak Rp184 miliar, hingga akhir September 2018 penyalurannya telah mencapai hampir Rp209 miliar.

Ia menyebutkan sejumlah penyaluran KUR tersebut dibagi dua, yakni untuk mikro dan ritail. Khusus untuk KUR mikro dari target Rp149 miliar telah tersalurkan Rp155 miliar dan untuk KUR ritail dari target Rp35 miliar sudah tersalurkan Rp44 miliar.

Ia menuturkan penyerapan KUR BRI Cabang Temanggung dengan nilai tersebut disalurkan kepada sekitar 12.600 debitur.

Iwan mengatakan KUR dengan bunga 7 persen tersebut, jika mengambil di BRI cabang dengan plafon di atas Rp25 juta hingga Rp500 juta, sedangkan di BRI unit dengan nilai maksimal Rp25 juta.

"Penyaluran KUR sebanyak Rp209 miliar tersebut hanya dari BRI Cabang Temanggung, belum termasuk di Cabang Parakan yang juga di wilayah Kabupaten Temanggung," katanya. 

BRI Cabang Temanggung memiliki memiliki 10 unit, sedangkan BRI Cabang Parakan mempunyai 9 unit.

Menurut dia, mereka yang mengambil mayoritas bergerak di bidang pertanian, seperti petani tembakau, petani cabai, dan petani kopi.

"Di bidang perdagangan juga ada sesaui dengan karakteristik bisnis di daearahnya, kalau di Kecamatan Kandangan dan Pringsurat mayoritas petani kopi, kemudian untuk Kecamatan Temanggung dan Kranggan banyak di bidang perdagangan," katanya.

Menyinggung kredit macet untuk KUR, dia mengatakan di bawah 2 persen sehingga masih sehat, karena KUR sendiri juga diasuransikan.

"Kalau macet satu, dua orang memang ada tetapi masih terjaga. Sesuai ketentuan kalau di bawah 3 persen masih aman dan di sini di bawah 2 persen," katanya.  
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024