Solo (Antaranews Jateng) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berupaya merealisasikan visi pemerintah menjadikan ekonomi kreatif sebagai kekuatan baru perekonomian di Indonesia.

"Dalam hal ini Bekraf mempunyai misi membangun ekosistem yang mampu mendorong pertumbuhan usaha baru ekonomi kreatif, meningkatkan nilai tambah produk kreatif dalam perekonomian nasional, dan menghasilkan produk unggulan ekonomi kreatif yang dikenal dan digemari di pasar global," kata Kepala Bekraf RI Triawan Munaf di Solo, Minggu.

Ia mengatakan sejumlah upaya yang dilakukan oleh Bekraf untuk merealisasikan misi pemerintah tersebut mulai dari memfasilitasi ketersediaan sumber daya manusia, akses modal, hingga fasilitas hak kekayaan intelektual.

"Ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten ini untuk mendukung pembentukan ekosistem yang dimaksud," katanya.

Ia mengatakan salah satu kegiatan Bekraf dalam mengedukasi wirausaha UMKM adalah "Coding Mum", yaitu pelatihan pembuatan website untuk ibu-ibu rumah tangga.

"Rata-rata yang mengikuti pelatihan ini adalah mereka yang memiliki usaha di rumahnya sendiri," katanya.

Pihaknya berharap dengan kemampuan membuat website sendiri, ibu rumah tangga dapat mengembangkan usahanya dengan berpromosi dan bertransaksi melalui internet.

"Hingga saat ini `Coding Mum` telah dilaksanakan di 25 kota di Indonesia dengan jumlah peserta pelatihan hampir mencapai 500 ibu rumah tangga," katanya.

Sedangkan mengenai akses permodalan, dikatakannya, melalui Kedeputian Akses Permodalan, Bekraf memiliki program seri kelas keuangan syariah untuk UKM kreatif dan kelas manajemen keuangan.

Ia mengatakan program tersebut sebagai bentuk nyata dukungan Bekraf terhadap pengembangan UKM kreatif dengan tujuan adanya perubahan pola bisnis, salah satunya yaitu dari sampingan menjadi utama.

Sementara itu, salah satu aspek penting dalam ekonomi kreatif yaitu perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual dari produk-produk UMKM.

"Itulah sebabnya Kedeputian Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Harmonisasi Regulasi BEKRAF mempunyai program utama seperti mengadakan konsultasi HKI secara massal dan gratis kepada para pelaku ekonomi kreatif. Hasilnya, dari tahun 2016 hingga saat ini telah terfasilitasi hampir 5.000 pendaftaran HKI untuk pelaku ekonomi kreatif skala usaha mikro, kecil, dan menengah di 60 kota dan 34 provinsi di Indonesia," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024