Magelang (Antaranews Jateng) - Sebanyak lima perupa dari kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar pameran bersama bertajuk "Orkes Batu" di Balai Budaya Jakarta selama 12-21 Oktober 2018.

"Yang kami pamerkan karya kami pada tahun-tahun terakhir ini, ada 21 karya yang kami pamerkan bersama," kata Damtoz Andreas, salah seorang dari lima perupa tersebut, dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat.

Para perupa yang berpameran bersama dan dibuka sineas Slamet Rahardjo itu adalah Cipto Purnomo, Damtoz Andreas, Hatmojo, M. Aidi Yupri, dan Widaya. 

Mereka yang berlatar belakang pendidikan seni rupa dan autodidak itu bagian dari para seniman lain dari kawasan warisan peradaban dunia berupa Candi Borobudur. Berbagai karya lain mereka juga telah ikut dalam pameran di berbagai kota dan luar negeri.

Ia menjelaskan tentang tema pameran "Orkes Batu" di mana batu sebagai sifat dan sekaligus ruang.

"Sifat adalah citraan yang muncul dari sebuah tafsir jamak, sedangkan ruang adalah batas-batas yang memungkinkan siapa pun mengambil tempat untuk menciptakan penafsiran baru akan batu," katanya.

Pengajar Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang menulis tentang pameran "Orkes Batu" tersebut, Rain Rosidi, mengatakan batu sebagai penanda pameran dimaksudkan dalam arti harafiah dan tidak harafiah.

"Yang harfiah yang ditemui sehari hari, sedangkan yang tidak harfiah sesuatu yang berada di kepala dan hati setiap pengapresiasinya. Di tangan seniman, batu bisa melampaui batas-batas makna visualnya," katanya.

Para perupa kawasan Candi Borobudur tersebut, ujar Rosidi yang juga kurator seni rupa, itu hadir melalui pameran bersama "Orkes Batu" sebagai identitas lokal Borobudur yang menjadi tempat mereka berproses.

Kehadiran mereka melalui pameran tersebut bukan semata sebagai duta budaya terkait dengan Candi Borobudur, melainkan juga menyajikan makna tentang "Orkes Batu" melalui karya-karya mereka.

Pembukaan pameran juga ditandai dengan pembacaan tiga puisi oleh penyair Magelang Wicahyanti Rejeki tentang para perupa itu yang dipertemukan oleh gagasan sama dalam simbolisasi visual batu. 
 

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024