Demak (Antaranews Jateng) - Komisi VII DPR RI mendorong Pemerintah Pusat untuk mengembangkan mesin perahu berbahan elpiji dengan kapasitas yang lebih besar karena bantuan konverter kit kepada nelayan sebelumnya kurang maksimal.
     
"Sebetulnya, bantuan paket konverter kit atau alat konversi mesin perahu dari yang semula menggunakan premium menjadi menggunakan bahan bakar gas sangat membantu nelayan. Akan tetapi, karena daya jangkaunya yang pendek menjadi hambatan nelayan dalam mengembangkan usahanya menangkap ikan di laut," kata Anggota Komisi VII DPR Daryatmo Mardiyanto di Demak, Kamis. 
     
Mesin perahu beserta konverter kit yang diterima nelayan sebelumnya, kata dia, hanya bisa digunakan untuk jarak antara 1,5-2 mil, sehingga hasil tangkapannya juga ikan jenis tertentu.
     
Padahal, lanjut dia, bantuan tersebut sejatinya untuk mendorong nelayan kecil semakin sejahtera dan usahanya menangkap ikan juga semakin berkembang.
   
"Jangan sampai bantuan konverter kit yang lalu justru mendorong nelayan beralih pemanfaatan menjadi penyedia jasa antaran karena biaya bahan bakarnya yang sangat murah," ujarnya.
     
Oleh karena itu, dia mendorong, Pemerintah Pusat mengembangkan mesin perahu berbahan elpiji dengan kapasitas mesin yang lebih besar, sehingga daya jangkau melautnya lebih luas.
     
Setidaknya, daya jangkau nelayan dalam mencari ikan di laut bisa mencapai 5 mil hingga 10 mil jaraknya.
   
Apalagi ketersediaan elpiji di Tanah Air cukup melimpah dan merupakan bahan bakar yang harganya sangat terjangkau, dibandingkan dengan bahan bakar minyak (BBM).
     
Bantuan paket konversi kepada nelayan di Kabupaten Demak beberapa waktu, meliputi mesin perahu, converter kit serta pemasangannya dan tabung khusus elpiji beserta isinya.
     
Jika sebelumnya penggunaan premium setiap harinya mencapai 3-4 liter, kini dengan menggunakan elpiji 3 kilogram bisa dipakai hingga tiga hari. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024