Solo (Antaranews Jateng) - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan M. Romahurmuziy minta calon anggota legislatif PPP siap menjadi juru kampanye pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019.     

"Kami memberi tugas caleg PPP tingkat kabuten/kota, provinsi, maupun DPR RI dari Dapil Surakarta menyampaikan visi misinya sekaligus menjadi jurkam pasangan Jokowi-Ma'ruf di wilayahnya masing-masing," kata M. Romahurmuziy di sela memberikan arahan pada Lokakarya Politik Strategi Pemenangan Pemilu 2019 se-Eks Keresidenan Surakarta di Solo, Rabu.

Pada acara tersebut selain dihadiri pengurus PPP se-Eks Keresidenan Surakarta, juga caleg PPP asal Boyolali sebanyak 14 orang, Klaten (25), Sukoharjo (15), Wonogiri (14), Karanganyar (26), Sragen (22), dan Kota Solo (45), serta caleg tingkat pusat sebanyak 26 orang dari Dapil IV, V, VI, dan VII.

Romi, sapaan M. Romahurmuziy, juga memberikan penekanan kepada para caleg PPP tentang kebijakan partainya, mengapa mengusung pasangan nomor urut 1 Jokowi dan Maruf Amin karena banyak pertimbangan. PPP yang sebelumnya empat kali melawan Pak Jokowi selalu kalah mulai dari Pilkada Kota Surakarta dua kali, Pilgub DKI pada 2013, dan Pilpres 2014.

"PPP berbalik arah dan sekarang pada Pemilu 2019 mendukung Jokowi-Ma'ruf. Caleg bukan hanya jurkam PPP, tetapi juga pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di dapilnya masing-masing," katanya.

Komitmen kerakyatan Presiden Jokowi, menurut Romi, yang tidak pernah dipunyai oleh pemimpin bangsa ini. Hal ini penting untuk membangun kedekatan dengan rakyat, dan sikapnya tidak dibuat-buat. Bagaimana seorang pemimpin mampu menyelami kondisi rakyatnya.

Jokowi dinilai tidak banyak bicara, namun melakukan kerja nyata. "Beliau tidak pandai beretorika, tahunya hanya kerja, kerja, dan kerja. Hal ini yang diperlihatkan dengan karya-karya nyata seperti pembangunan infrastruktur perhubungan, energi, dan pertanian," katanya.

"Kami melihat progres luar biasa infrastrutur energi rasio elektrifikasi sudah mencapai sekitar 96 persen, dan Insya Allah tahun depan sudah bisa 99 persen sesuai janji yang disampaikan beliau pada 2014," katanya.

Presiden Jokowi, masih kata Romi, juga banyak menerobos proses birokrasi dengan waktu singkat yang sebelumnya selalu ada masalah. Hal ini, memperlihatkan Jokowi seorang pemimpin yang berani, tegas, tetapi terukur.

"Baru ada Presiden Republik Indonesia ini yang membatalkan 3.000 perda sekaligus. Perda dibatalkan karena dianggap oleh para pengusaha  membelenggu pertumbuhan.

 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024