Solo (Antaranews Jateng) - Realisasi pengadaan pangan terutama beras yang dilakukan oleh Perum Bulog Sub-Divre III Kota Surakarta hingga Senin (8/10) mencapai sekitar 71 persen dari jumlah target 2018 dan stok beras yang ada sekarang mampu memenuhi kebutuhan hingga 12 bulan ke depan.

"Realisasi pengadaan beras di Bulog Surakarta hingga sekarang sebanyak 60.514 ton atau sekitar 71 persen dari target 2018 sebanyak 85.000 ton," kata Kepala Perum Bulog Sub-Divre III Surakarta Titov Agus Sabelia, di Solo, Senin.  

Menurut Titov, Bulog Surakarta tetap optimistis mampu memenuhi target tersebut hingga batas waktu akhir Desember mendatang.

Dia mengatakan persediaan Perum Bulog Sub-Divre III Surakarta hingga Senin ini mencapai 27.357 ton, yang mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan di wilayah Surakarta hingga 12 bulan ke depan.

Titov mengatakan dari jumlah pengadaan beras dan gabah yang dilakukan sejak awal Januari hingga Oktober ini, gudang Bulog Duyungan Sragen merupakan terbanyak, mencapai 18.996,9 ton disusul gudang Bulog Meger Klaten mencapai 15.030 ton.

"Pengadaan beras di gudang Bulog lainnya seperti Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, dan Kota Solo masih di bawah 10.000 ton," kata Titov.

Kendati demikian, Bulog Surakarta bersama mitra kerja yang mencapai puluhan petani hingga pengusaha dan distributor terus melakukan penyerapan gabah hasil panen petani.

"Kami melakukan menyerapan gabah rata-rata 300 hingga 400 ton setara beras per hari. Kami yakin target tahun ini bisa tercapai untuk penyediaan pangan di wilayah Jateng," kata Titov.

Selain itu, Bulog untuk mengantisipasi kenaikan harga beras, juga melakukan penetrasi pasar melalui kegiatan pasokan dan stabilisasi beras kualitas medium dan premium di pasar tradisional di Kota Solo.

"Kami memasukkan beras ke tiga pasar tradisional, yakni Pasar Gede, Pasar Legi, dan Pasar Nusukan. Beras medium dijual Rp9.000/kg dan premium Rp12.000/kg," katanya.


 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024