Pekalongan (Antaranews Jateng) - Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa Pekalongan, Jawa Tengah,  membukukan aset senilai Rp8,3 triliun dengan alokasi kredit sekitar Rp6 triliun sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai koperasi terbesar di Indonesia. 

Kepala Bagian Humas Kospin Jasa Pekalongan Noor Akwan ketika ditemui di Kantor Pusat Kospin Jasa Pekalongan,  Kamis, menjelaskan kendati pinjaman yang disalurkan Rp6 triliun lebih, jumlah kredit bermasalah (nonperforming loans) relatif rendah dan masih di bawah ketentuan Bank Indonesia.

"NPL-nya sekitar 3 persen. Dalam menyalurkan pinjaman ke anggota, kami tetap mengedepankan prinsip kehatian-hatian," katanya.

 Ia yang didampingi Kepala Bagian Humas Kospin Jasa Pekalongan Noor Akwan (kiri), Kepala Kantor Berita Antara Biro Jawa Tengah Achmad Zaenal M (tengah), dan staf Humas Kospin M. Lutfhi berpose bersama usai wawancara di Kantor Pusat Kospin Jasa Pekalongan, Kamis (4/10) (Foto: Kutnadi) menjelaskan Kospin Jasa yang memiliki 135 cabang di Indonesia menempatkan pengawas di setiap cabang sehingga dalam memberikan pinjaman tetap berdasarkan prinsip-prinsip kepatuhan. 

"Di Kospin Jasa ada bagian yang dikenal dengan nama ICU (Internal Control Unit). Merekalah yang bertugas bagaimana sistem usaha dijalankan dengan memegang prinsip kepatuhan," katanya.

Sistem pengaman lain, menurut dia, koperasi hanya memberikan pinjaman kepada anggota atau calon anggota sehingga mereka juga merasa memiliki Kospin Jasa yang harus dijaga keberlangsungan hidupnya bersama-sama. 

Kospin Jasa Pekalongan yang berdiri sejak 1973 bisa terus berkembang, menurut dia, karena bisa memberi suku bunga bersaing seperti bank-bank konvensional, namun masih sama tetap memberikan keuntungan (sisa hasil usaha) kepada anggotanya setiap tahun.

"Setiap tahun kami membagikan SHU kepada sekitar 200.000 anggota. Selain menerima SHU berupa uang tunai, mereka juga menerima dalam bentuk dana yang dimasukkan dalam simpanan wajib mereka," katanya.


Oleh karena itu, manajemen Kospin Jasa Pekalongan optimistis masa depan usaha simpan pinjam berbentuk koperasi ini tetap prospektif dan memberi kesejahteraan bagi anggotanya. 

"Setiap tahun keuntungan, aset, dan pinjaman bisa tumbuh sekitar 18 persen, " kata Noor Akwan yang akrab disapa Wawan Najib itu. 

 Berkat pengelolaan koperasi yang profesional, katanya, beberapa kali Kospin Jasa yang memiliki sekitar 1.600 karyawan ini mendapatkan penghargaan, baik dari pemerintah maupun pihak lain.

 "Sampai sekarang, Kospin Jasa Pekalongan masih menjadi badan usaha koperasi terbesar di Indonesia, baik dilihat dari besaran aset maupun  jumlah pinjaman yang disalurkan," katanya.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024