Semarang (Antaranews Jateng) - Masyarakat Provinsi Jawa Tengah diminta ikut berperan aktif menjaga dan merawat alat peringatan dini bencana (early warning system) yang terpasang di beberapa daerah rawan bencana alam.
   
  "Kita dorong betul masyarakat agar menjaga dan merawat alat 'EWS' karena bermanfaat untuk mengurangi risiko bencana yang ditimbulkan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis.

     Ganjar mengungkapkan, pihaknya bersama jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah memasang alat "EWS" di daerah rawan bencana, meskipun dengan jumlah yang terbatas.

     "Saya pernah ngomong Jateng itu supermarket bencana, bencana apa saja ada dan antisipasi yang kita lakukan setelah tsunami besar di Aceh dan tsunami di Cilacap sampai Kebumen, kita pasang 'EWS'," ujarnya.

     Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan, pengecekan terhadap alat "EWS" yang sudah terpasang di lapangan itu rutin dilakukan oleh petugas BPBD dan sukarelawan untuk memastikan masih berfungai serta tidak hilang.

     "Kalau ada orang nakal yang mengambili (alat 'EWS", red) ya kita laporkan ke polisi karena itu tindakan kriminal," katanya.

     Dalam wakth dekat, kata Ganjar, Pe.prov Jateng akan belajar tentang mitigasi bencana ke negara Jepang yang dinilai mempunyai banyak pengalaman.

     "Saya juga meminta ahli geofisika untuk membagi ilmunya tentang geosains agar kita bisa rencanakan pembangunan yang aman,
dan menggiatkan latihan pengurangan risiko bencana," ujarnya.

     Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Sukirman pentingnya pemasangan dan perawatan alat "EWS" di titik-titik rawan bencana.

          "Pemerintah juga harus melakukan pengecekan pada 'EWS' yang ada, jangan sampai kelihatannya masih ada tapi tidak berfungsi normal," katanya.

     Pernyataan Sukirman tersebut terkait dengan prediksi BNPB yang menyebutkan bahwa bencana gempa bumi dan tsunami berpotensi terjadi di wilayah selatan Jawa Tengah karena kondisi geografis.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024