Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Semarang memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan infrastruktur di wilayah pinggiran, khususnya di Kelurahan Rowosari dan Jabungan.
"Dari 177 kelurahan di Kota Semarang, setidaknya masih ada dua kelurahan yang memerlukan perhatian khusus," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat meninjau wilayah Rowosari Semarang, Selasa.
Hendi, sapaan akrab politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan dua kelurahan itu adalah Jabungan yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Rowosari berbatasan dengan Kabupaten Demak.
Menurut Hendi, setidaknya sudah ada sekitar Rp30 miliar yang digelontorkan pemerintah kota khusus untuk membangun wilayah di Kelurahan Rowosari sejak 2014, belum termasuk pembangunan wilayah sekitarnya.
Pembangunan di dua kelurahan yang merupakan wilayah terluar Kota Semarang itu, kata Hendi, didukung pula dengan pembangunan di sekitarnya untuk mendukung akses menuju dua wilayah tersebut.
Aksestabilitas, diakuinya, merupakan kunci dari pengembangan sebuah wilayah agar masyarakat mudah beraktivitas, akses terhubung lancar, perekonomian meningkat, dan ujungnya masyarakat menjadi sejahtera.
"Selain pembangunan di wilayah ini sendiri, peningkatan aksestabilitas juga penting. Upaya ini bukan tanpa hasil, sekarang sudah banyak developer rumah mulai melirik Rowosari untuk dikembangkan," kata Hendi.
Bahkan, kata orang nomor satu di Kota Semarang itu, harga jual tanah di Rowosari juga telah naik seiring dengan mulai terbukanya akses menuju wilayah tersebut dan banyaknya developer perumahan yang masuk.
Hendi mengatakan bahwa pemerintah tidak mungkin bisa bergerak sendiri, tetapi membutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat, khususnya swasta untuk mendorong pengembangan wilayah pinggiran.
"Merangsang pihak swasta untuk masuk dan mengembangkan wilayah memang salah satu upaya kami dalam mendorong konsep pembangunan Kota Semarang saat ini, yakni Bergerak Bersama," kata Hendi.
Pada tahun 2019, dianggarkan Rp10 miliar untuk pembangunan jalan utama depan Puskesmas dan Pengkol Rowosari, serta pembetonan pada sejumlah ruas yang rencananya dimulai Februari mendatang.
Tidak hanya Rowosari, kata Hendi, Pemkot Semarang juga akan memfokuskan pembangunan pada wilayah dan infrastruktur di Jabungan yang berada di kawasan pinggiran Semarang itu ke depannya.
"Dari 177 kelurahan di Kota Semarang, setidaknya masih ada dua kelurahan yang memerlukan perhatian khusus," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat meninjau wilayah Rowosari Semarang, Selasa.
Hendi, sapaan akrab politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan dua kelurahan itu adalah Jabungan yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Rowosari berbatasan dengan Kabupaten Demak.
Menurut Hendi, setidaknya sudah ada sekitar Rp30 miliar yang digelontorkan pemerintah kota khusus untuk membangun wilayah di Kelurahan Rowosari sejak 2014, belum termasuk pembangunan wilayah sekitarnya.
Pembangunan di dua kelurahan yang merupakan wilayah terluar Kota Semarang itu, kata Hendi, didukung pula dengan pembangunan di sekitarnya untuk mendukung akses menuju dua wilayah tersebut.
Aksestabilitas, diakuinya, merupakan kunci dari pengembangan sebuah wilayah agar masyarakat mudah beraktivitas, akses terhubung lancar, perekonomian meningkat, dan ujungnya masyarakat menjadi sejahtera.
"Selain pembangunan di wilayah ini sendiri, peningkatan aksestabilitas juga penting. Upaya ini bukan tanpa hasil, sekarang sudah banyak developer rumah mulai melirik Rowosari untuk dikembangkan," kata Hendi.
Bahkan, kata orang nomor satu di Kota Semarang itu, harga jual tanah di Rowosari juga telah naik seiring dengan mulai terbukanya akses menuju wilayah tersebut dan banyaknya developer perumahan yang masuk.
Hendi mengatakan bahwa pemerintah tidak mungkin bisa bergerak sendiri, tetapi membutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat, khususnya swasta untuk mendorong pengembangan wilayah pinggiran.
"Merangsang pihak swasta untuk masuk dan mengembangkan wilayah memang salah satu upaya kami dalam mendorong konsep pembangunan Kota Semarang saat ini, yakni Bergerak Bersama," kata Hendi.
Pada tahun 2019, dianggarkan Rp10 miliar untuk pembangunan jalan utama depan Puskesmas dan Pengkol Rowosari, serta pembetonan pada sejumlah ruas yang rencananya dimulai Februari mendatang.
Tidak hanya Rowosari, kata Hendi, Pemkot Semarang juga akan memfokuskan pembangunan pada wilayah dan infrastruktur di Jabungan yang berada di kawasan pinggiran Semarang itu ke depannya.