Grobogan (Antaranews Jateng) - Ratusan siswa SMPN 1 Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang sedang dalam perjalanan menuju objek wisata di Bandung dan Jakarta diminta membatalkan kegiatannya menyusul kecelakaan bus pengangkut yang menyebabkan empat siswa tews, Senin.

"Guru yang mendampingi 210 siswa kelas VIII yang mengikuti 'study tour' ke Jakarta dan Bandung mengusulkan kepada Kepala SMPN 1 Pulokulon untuk membatalkannya karena sedang berduka. (Perjalanan wisata) dihentikan saja karena jika dipaksakan melanjutkan perjalanan akan ada siswa yang tidak bisa mengikuti tur studi tersebut," kata Wakil ‎Kepala Sekolah SMPN 1 Pulokulon Sodikin dihubungi via telepon dari Kudus, Senin.

Bus pariwisata Agam Tungga Jaya bernopol AE 7277 UP yang melaju menuju Jakarta itu mengalami kecelakaan di ruas tol Pejagan-Kanci pada Km 236.800 di wilayah Kabupaten Brebes, Jateng, Senin (1/10) sekitar pukul 00.30 WIB.

Ia mengakui menerima kabar terjadinya kecelakaan salah satu bus pengangkut siswa SMPN 1 Pulokulon itu, sekitar pukul 05.00 WIB.

Keempat siswa yang dikabarkan meninggal, yakni ‎Desi Rukma Sitasari warga Desa Jetaksari, A‎hmad Maftuh Ahnam warga Desa Panunggalan, Akhiyat Mufti Syahbana warga Desa Tuko, dan Fidya Kastarena warga Desa Tuko sama-sama dari Kecamatan Pulokulon.

"Masing-masing keluarga korban juga sudah mendapatkan informasi kecelakaan tersebut, sedangkan jenazah keempat siswa saat ini dalam perjalanan menuju rumah duka masing-masing," ujarnya.

Selain empat orang meninggal, terdapat tiga murid lain yang menderita luka serius dan belasan lainnya luka ringan, termasuk salah satu dari empat guru yang ikut naik bus nahas tersebut.

Ratusan siswa kelas VIII SMPN 1 Pulokulon yang didampingi 20 guru tersebut berangkat ke Bandung dan Jakarta pada Minggu (30/9) dengan menumpang lima bus. 

"Mereka dijadwalkan kembali pada Rabu (3/10) setelah berkunjung sejumlah objek wisata di Bandung dan Jakarta," ujarnya.

Kecelakaan yang menimpa salah satu bus pengangkut rombongan wisata hari ini (1/10), kata dia, menjadi bahan evaluasi pihak sekolah, apakah tahun depan tur studi yang menjadi agenda tahunan akan ditiadakan sementara atau tetap dilanjutkan.

Ia memperkirakan tahun depan akan ditiadakan karena kecelakaan tersebut hingga mengakibatkan empat siswanya meninggal dunia sehingga tahun depan juga masih dalam suasana berduka. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024