Batang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menggelar Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang dilaksanakan di kawasan Hutan Rajawali, Kabupaten Batang, Jumat.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng Agus Wariyanto di Batang, Jumat, mengatakan bahwa sektor peternakan di Jawa Tengah mengalami kemajuan hal itu berdasarkan data laporan pelaksanaan program "Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab)" pada 2017 yang mampu melampaui target 100 persen.
"Pada sektor peternakan Jawa Tengah mampu merealisasikan 658.179 ekor akseptor sapi atau sebesar 127,81 persen dari target 514.984 ekor akseptor sapi. Melalui prestasi itu, Jateng berhasil memperoleh peringkat 1 nasional untuk pelaksanaan program 'upsus siwab'," katanya.
Ia mengatakan saat ini Jateng juga menempati urutan pertama tingkat nasional pada jumlah populasi kambing sebanyak 4.066.654 ekor (22,79 persen) dan ayam buras 41.976.727 ekor (14,27 persen).
Adapun, untuk populasi sapi potong, sapi perah, dan domba, kata dia, Jawa Tengah menempati urutan ke-2 tingkat nasional yaitu masing-masing sebanyak 1,674 juta ekor (10,46 persen) untuk sapi potong, 137 ribu ekor (25,72 persen) sapi perah, dan 2,340 juta ekor (14,9 persen) domba.
"Sektor peternakan kita mengalami kemajuan yang menggembirakan dengan berbagai keberhasilan itu artinya potensi sektor peternakan sangat besar," katanya.
Menurut dia, Jateng menjadi salah satu provinsi prioritas program ini sehingga momentum untuk meningkatkan populasi sapi dan kerbau terus ditingkatkan sekaligus sebagai upaya mendukung kedaulatan pangan nasional.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita mengatakan pemerintah ingin mendorong semua peternakan dengan potensi keanekaragaman ternak di Indonesia.
Oleh karena. kata dia, melalui kegiatan gelar kontes dan "Upsus Siwab" ini juga diharapkan mampu meningkatkan populasi ternak dan keanekaragaman ternak.
Potensi di Jateng sangat besar harus didorong agar semakin maju, selain itu juga kami ingin mendorong keanekaragaman ternak di Indonesia untuk lebih dikembangkan," katanya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng Agus Wariyanto di Batang, Jumat, mengatakan bahwa sektor peternakan di Jawa Tengah mengalami kemajuan hal itu berdasarkan data laporan pelaksanaan program "Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab)" pada 2017 yang mampu melampaui target 100 persen.
"Pada sektor peternakan Jawa Tengah mampu merealisasikan 658.179 ekor akseptor sapi atau sebesar 127,81 persen dari target 514.984 ekor akseptor sapi. Melalui prestasi itu, Jateng berhasil memperoleh peringkat 1 nasional untuk pelaksanaan program 'upsus siwab'," katanya.
Ia mengatakan saat ini Jateng juga menempati urutan pertama tingkat nasional pada jumlah populasi kambing sebanyak 4.066.654 ekor (22,79 persen) dan ayam buras 41.976.727 ekor (14,27 persen).
Adapun, untuk populasi sapi potong, sapi perah, dan domba, kata dia, Jawa Tengah menempati urutan ke-2 tingkat nasional yaitu masing-masing sebanyak 1,674 juta ekor (10,46 persen) untuk sapi potong, 137 ribu ekor (25,72 persen) sapi perah, dan 2,340 juta ekor (14,9 persen) domba.
"Sektor peternakan kita mengalami kemajuan yang menggembirakan dengan berbagai keberhasilan itu artinya potensi sektor peternakan sangat besar," katanya.
Menurut dia, Jateng menjadi salah satu provinsi prioritas program ini sehingga momentum untuk meningkatkan populasi sapi dan kerbau terus ditingkatkan sekaligus sebagai upaya mendukung kedaulatan pangan nasional.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita mengatakan pemerintah ingin mendorong semua peternakan dengan potensi keanekaragaman ternak di Indonesia.
Oleh karena. kata dia, melalui kegiatan gelar kontes dan "Upsus Siwab" ini juga diharapkan mampu meningkatkan populasi ternak dan keanekaragaman ternak.
Potensi di Jateng sangat besar harus didorong agar semakin maju, selain itu juga kami ingin mendorong keanekaragaman ternak di Indonesia untuk lebih dikembangkan," katanya.