Boyolali (Antaranews Jateng) - Sebanyak enam haji yang setibanya di Tanah Air selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Moewardi Solo untuk pembiayaan perawatan sudah melalui tanggungan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Enam haji yang masih menjalani perawatan di RSU Dr Moewardi Solo, sejak selesainya penyelenggaraan ibadah haji pada Rabu (26/9), biaya perawatan pasien melalui BPJS, tetapi PPIH Debarkasi Surakarta tetap melakukan pemantauan perkembangan kesehatan mereka, kata Kepala Sub Bagian Humas Panitia Penyelengaraan Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surakarta, Afief Mundzir, di Boyolali, Kamis.
"Haji yang masih dirawat di Tanah Air bukan lagi tanggung jawab PPIH, tetapi biaya perawatan mereka melalui BPJS Kesehatan. Mereka juga tetap dipantau perkembangan kesehatannya oleh penitia daerah. Jika sudah sembuh bisa dipulangkan oleh panitia daerah," katanya.
Enam haji yang dirujuk dan dirawat di RSU Dr. Moewardi Solo yakni Sunarya Trsina Suarta (54) asal Kabupaten Kebumen, ?tergabung kloter 17; Dabariyah Dimiyati Kasan (55) Kabupaten Kulon Progo D.I.Y kloter 29; Rochadi MohSabari (69) asalKota Semarang kloter 71.
Kemudia, Artati Arsa Pawira (66) asalKabupaten Cilacap kloter 94; Yusup Sururi Abdul Chamid (59) asal Kabupaten Purbalingga kloter 89.
"Mereka masih dirawat di RSU Dr. Moewardi Solo hingga sembuh dan menjadi tanggung jawab BPJS Kesehatan, tetap kami masih tetap membantau pekerkembangan kesehatan mereka," kata Afief.
Hal tersebut, lanjutnya, memang berbeda dengan sembilan haji yang masih dirawat di Arab Saudi.
Mereka akan dirawat hingga mendapat izin dari rumah sakit setempat untuk dipulangkan. Haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi, seluruh biaya perawatan dan akomodasi pulang hingga ke rumah atau Tanah Air menjadi tanggungan Negara.
"Haji yang masih tertahan di Arab Saudi itu, bisa dipulangkan ke Tanah Air bila memang telah dinyatakan sehat atau layak dipulangkan," katanya.
Pihaknya terus memantau perkembangan kesehatan haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi tersebut hingga pulih kembali atau layak untuk dipulangkan dengan pesawat dengan penerbangan reguler menuju Tanah Air.
Enam haji yang masih menjalani perawatan di RSU Dr Moewardi Solo, sejak selesainya penyelenggaraan ibadah haji pada Rabu (26/9), biaya perawatan pasien melalui BPJS, tetapi PPIH Debarkasi Surakarta tetap melakukan pemantauan perkembangan kesehatan mereka, kata Kepala Sub Bagian Humas Panitia Penyelengaraan Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surakarta, Afief Mundzir, di Boyolali, Kamis.
"Haji yang masih dirawat di Tanah Air bukan lagi tanggung jawab PPIH, tetapi biaya perawatan mereka melalui BPJS Kesehatan. Mereka juga tetap dipantau perkembangan kesehatannya oleh penitia daerah. Jika sudah sembuh bisa dipulangkan oleh panitia daerah," katanya.
Enam haji yang dirujuk dan dirawat di RSU Dr. Moewardi Solo yakni Sunarya Trsina Suarta (54) asal Kabupaten Kebumen, ?tergabung kloter 17; Dabariyah Dimiyati Kasan (55) Kabupaten Kulon Progo D.I.Y kloter 29; Rochadi MohSabari (69) asalKota Semarang kloter 71.
Kemudia, Artati Arsa Pawira (66) asalKabupaten Cilacap kloter 94; Yusup Sururi Abdul Chamid (59) asal Kabupaten Purbalingga kloter 89.
"Mereka masih dirawat di RSU Dr. Moewardi Solo hingga sembuh dan menjadi tanggung jawab BPJS Kesehatan, tetap kami masih tetap membantau pekerkembangan kesehatan mereka," kata Afief.
Hal tersebut, lanjutnya, memang berbeda dengan sembilan haji yang masih dirawat di Arab Saudi.
Mereka akan dirawat hingga mendapat izin dari rumah sakit setempat untuk dipulangkan. Haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi, seluruh biaya perawatan dan akomodasi pulang hingga ke rumah atau Tanah Air menjadi tanggungan Negara.
"Haji yang masih tertahan di Arab Saudi itu, bisa dipulangkan ke Tanah Air bila memang telah dinyatakan sehat atau layak dipulangkan," katanya.
Pihaknya terus memantau perkembangan kesehatan haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi tersebut hingga pulih kembali atau layak untuk dipulangkan dengan pesawat dengan penerbangan reguler menuju Tanah Air.