Magelang (Antaranews Jateng) - Fakultas Teknik Universitas Muhammiyah Magelang, Jawa Tengah merintis Tempat Uji Kompetensi Mandiri untuk menguatkan kesiapan para lulusan perguruan tinggi ini memasuki dunia kerja yang makin kompetitif.
Dekan Fakultas Teknik UMM Yun Arifatul Fatimah dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat, mengatakan upaya merintis TUK Mandiri agar fakultas tersebut dapat menyelenggarakan uji kompetensi secara mandiri, di mana sertifikat kompetensi yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi profesi dapat digunakan sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah.
"Untuk itu, fakultas teknik menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Informatika Jakarta, yakni lembaga yang diberi kepercayaan dari BNSP untuk melakukan uji kompetensi," kata dia.
Upaya pihaknya merintis TUK Mandiri juga sebagai bagian dari akselerasi perguruan tinggi tersebut dalam meningkatkan kualitas, khususnya mahasiswa dan alumnus.
Terkait dengan sarana TUK Mandiri, Fakultas Teknik UMM telah memiliki dua laboratorium yang representatif, yakni Laboratorium Jaringan dan Laboratorium Pemrograman.
"Sertifikasi ini penting sebagai bekal tambahan keterampilan yang otomastis akan meningkatkan 'value' sumber daya manusia saat memasuki dunia kerja,” kata Yun yang alumnus Curtin University Australia itu.
Ia mengharapkan LSP dapat langsung memberikan "lampu hijau" kepada FT UMM untuk menyelenggarakan ujian kompetensi secara mandiri.
Ketua LPS Informatika Jakarta Muhaemin mengatakan uji kompetensi dibutuhkan masyarakat di tengah persaingan dunia kerja yang makin ketat.
Oleh karena itu, ujar dia, upaya Fakultas Teknik UMM merintis TUK Mandiri tersebut perlu mendapat dukungan yang positif.
"Fakultas Teknik UMM berupaya meningkatkan kualitas lulusan dengan bekal sertifikasi kompetensi melalui TUK Mandiri," ujar Muhaemin yang juga Master Asesor BNSP itu.
Pada Jumat, Fakultas Teknik UMM menyelenggarakan seminar bertema "Urgensi Sertifikasi Kompetisi terhadap Kualitas Lulusan serta Verifikasi TUK Mandiri" yang antara lain dihadiri seluruh dosen FT UMM serta para ketua program studi di lingkungan universitas itu.
Dekan Fakultas Teknik UMM Yun Arifatul Fatimah dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat, mengatakan upaya merintis TUK Mandiri agar fakultas tersebut dapat menyelenggarakan uji kompetensi secara mandiri, di mana sertifikat kompetensi yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi profesi dapat digunakan sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah.
"Untuk itu, fakultas teknik menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Informatika Jakarta, yakni lembaga yang diberi kepercayaan dari BNSP untuk melakukan uji kompetensi," kata dia.
Upaya pihaknya merintis TUK Mandiri juga sebagai bagian dari akselerasi perguruan tinggi tersebut dalam meningkatkan kualitas, khususnya mahasiswa dan alumnus.
Terkait dengan sarana TUK Mandiri, Fakultas Teknik UMM telah memiliki dua laboratorium yang representatif, yakni Laboratorium Jaringan dan Laboratorium Pemrograman.
"Sertifikasi ini penting sebagai bekal tambahan keterampilan yang otomastis akan meningkatkan 'value' sumber daya manusia saat memasuki dunia kerja,” kata Yun yang alumnus Curtin University Australia itu.
Ia mengharapkan LSP dapat langsung memberikan "lampu hijau" kepada FT UMM untuk menyelenggarakan ujian kompetensi secara mandiri.
Ketua LPS Informatika Jakarta Muhaemin mengatakan uji kompetensi dibutuhkan masyarakat di tengah persaingan dunia kerja yang makin ketat.
Oleh karena itu, ujar dia, upaya Fakultas Teknik UMM merintis TUK Mandiri tersebut perlu mendapat dukungan yang positif.
"Fakultas Teknik UMM berupaya meningkatkan kualitas lulusan dengan bekal sertifikasi kompetensi melalui TUK Mandiri," ujar Muhaemin yang juga Master Asesor BNSP itu.
Pada Jumat, Fakultas Teknik UMM menyelenggarakan seminar bertema "Urgensi Sertifikasi Kompetisi terhadap Kualitas Lulusan serta Verifikasi TUK Mandiri" yang antara lain dihadiri seluruh dosen FT UMM serta para ketua program studi di lingkungan universitas itu.