Purwokerto (Antaranews Jateng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah berupaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana pada pancaroba dari musim kemarau ke hujan. 

"Kami memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan informasi kepada seluruh pemangku kepentingan terkait dengan kewaspadaan terhadap bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Ia mengatakan hal itu disebabkan saat sekarang telah memasuki pancaroba sehingga berpeluang terjadi puting beliung.

Oleh karena itu, dia mengimbau warga untuk mengurangi dahan pada pohon berukuran besar yang tumbuh di sekitar rumah agar tidak tumbang saat terjadi angin kencang.

"Kalau pemangkasan dahan pada pohon-pohon peneduh jalan bukan kewenangan kami," katanya.

Selain itu, kata dia, warga yang bermukim di wilayah bertebing atau perbukitan diimbau segera menutup retakan-retakan tanah yang muncul akibat kemarau agar tidak longsor ketika terjadi hujan.

"Apalagi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) telah mengeluarkan peringatan dini terkait dengan potensi hujan lebat pada tanggal 20-22 September 2018," kata Prasetyo.

Ia mengatakan dalam peringatan dini yang dikeluarkan BMKG disebutkan bahwa dengan berakhirnya/meluruhnya badai tropis "Mangkhut", menyebabkan perubahan pola cuaca yang ditandai oleh turut melemahnya aktivitas aliran massa udara kering dari Australia dan menjauh dari wilayah Indonesia.

Pola sirkulasi siklonik di sekitar Laut China Selatan, peningkatan kelembapan udara yang basah di lapisan atmosfer pada ketinggian sekitar 1.500 meter dan 3000 meter serta belokan arah angin dan perlambatan kecepatan angin pada lapisan atmosfer bagian bawah (sekitar 1.000 meter) yang mengakibatkan pembentukan dan pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah Indonesia.

Kondisi dinamis atmosfer tersebut dapat meningkatkan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya Jawa Tengah.

Pihaknya telah menyebarkan informasi dari BMKG tersebut kepada masyarakat melalui forum camat, forum pimpinan, dan pihak-pihak lainnya.

Disinggung mengenai bencana kekeringan akibat musim kemarau 2018, pihaknya hingga Rabu (19/9) telah menyalurkan bantuan air bersih 760 tangki untuk warga di 31 desa yang tersebar di 10 kecamatan.

"Hari ini rencananya kami akan mengirimkan bantuan air bersih untuk warga Desa Buniayu, Kecamatan Tambak. Sebetulnya wilayah tersebut telah mengalami kekeringan sejak awal September, namun pemerintah desa setempat baru mengajukan permohonan bantuan air bersih," katanya. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024