Boyolali (Antaranews Jateng) - Warga di lereng Gunung Merapi membangun jembatan gantung yang menghubungkan Dukuh Bangunsari dengan Dukuh/Desa Klakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali untuk jalur evakuasi secara swadaya.

Kepala Desa Klakah Haryono, di Boyolali, Jumat, mengatakan, pembangunan jembatan gantung secara swadaya masyarakat, dan dibantu oleh Vertical Rescue Indonesia (VRI) sudah dapat dilintasi oleh warga untuk akses keluar dan masuk Dukuh Bangunsari Desa Klakah.

"Jembatan sangat penting bagi warga setempat sebagai jalur evakuasi jika terjadi bencana erupsi Merapi. Jembatan yang melintang di Kali Juweh ini, merupakan jalan terdekat dari dusun itu menuju Pasar Jrakah dengan jarak sekitar satu kilometer," kata Haryono.

Menurut Haryono dengan adanya jembatan tersebut jarak tempuh dari Dukuh Bangunsari menuju Kecamatan Selo menjadi lebih pendek. Warga sangat membutuhkan keberadaan jembatan ini selain untuk evakuasi, juga dapat untuk akses jalan hasil bumi seperti sayuran di daerah ini.

"Warga Dukuh Bangunsari dihuni sekitar 1.000-an jiwa dan lokasinya paling dekat dengan puncak Merapi. Namun, jembatan gantung sudah bisa untuk aktifitas keluar masuk warga," katanya.

Koordinator lapangan, Vertical Rescue Indonesia (VRI), Wahyu Hidayat menjelaskan pembangunan jembatan gantung sudah membutuhkan waktu sekitar lima hingga enam hari, dan kini sudah bisa untuk akses jalan.

"Pada pengerjaan proyek dikebut hingga malam hari, sehingga masyarakat segera memanfaatkan akses jalan evakuasi itu," kata Wahyu.

Wahyu menjelaskan pembangunan jembatan gantung dengan baja seling sepanjang 24 meter itu sudah terpasang dengan baik. Proses pengerjaan jembatan setinggi 12 meter itu tinggal merampungkan pemasangan alas pijakan dari plat besi.

Menyinggung soal kesulitan yang dihadapi dalam pembangunan jembatan gantung tersebut, kata dia, hanya pada kontur tanah yang berbatu pasir. Hal ini, agak menyulitkan pengerjaannya, tetapi semuanya akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024