Demak (Antaranews Jateng) - Musim kemarau yang dibarengi dengan kekeringan menyebabkan banyak warga Desa Tuwang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih.

Kelangkaan air bersih itu menyebabkan warga desa harus merogoh dompet hingga Rp20.000/hari untuk membeli kebutuhan pokok tersebut .

Menyadari masalah yang dihadapi warga Desa Tuwang tersebut, Komunitas Sahabat Lestari tergerak untuk melakukan pasokan (droping) air bersih dengan mengirimkan tiga truk tangki  bervolume air sebanyak 24 meter kubik, Jumat (7/9).

Kehadiran tiga truk tangki berisi air tersebut disambut antusias warga setempat dengan berbondong-bondong membawa jeriken, ember, dan tong air di depan rumah Chafid, Koordinator Tim Lokal Sahabat Lestari.

Sebagian warga bahkan rela menunggu di lokasi sebelum tangki datang karena rencana droping air sudah diumumkan oleh Koordinator Tim Sahabat Lestari. 
Warga diberi tahu bahwa warga masyarakat Desa Tuwang akan mendapatkan pasokan air bersih dari Hj. Lestari Moerdijat selaku Dewan Pembina Sahabat Lestari.

Ibarat menemukan emas, kedatangan tangki air itu memang ditunggu karena hampir 3 bulan daerah tersebut mengalami kekeringan sehingga warga harus beli air bersih hingga Rp20.000 per harinya untuk kebutuhan memasak, mencuci, dan mandi.

"Matur suwun Ibu Hajah Lestari Moerdijat yang peduli dan bersedia berbagi air bersih untuk warga Desa Tuwang. Ini sangat membantu kami," kata Surti, 36 tahun,

Surti menyatakan sebelumnya harus beli air bersih di tempat kedai air isi ulang dengan harga Rp3.500/jeriken. Dia mengeluarkan Rp20.000 setiap hari untuk memenuhi kebutuhan air di rumah tangganya.  

"Semoga progam air bersih ini diadakan tiap hari di desa kami sehingga kami tidak perlu mengeluarkan biaya," kata Surti seperti dikutip dalam siaran pers dari Komunitas Sahabat Lestari. ***
 

Pewarta : Zaenal
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024