Solo (Antaranews Jateng) - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta memastikan Kios Pangan Kita milik Bulog di pasar tradisional bukan saingan pedagang sehingga keberadaannya tidak perlu dikhawatirkan.

"Kios ini semacam posko yang menyediakan stok pangan yang cukup, baik itu untuk pedagang maupun pengecer," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo di Solo, Kamis.

Ia mengatakan fungsi dari kios tersebut juga untuk memastikan tidak ada permainan harga khususnya komoditas pokok yang dilakukan oleh oknum tertentu.

"Misalnya seperti saat harga telur ayam mencapai Rp27.000/kg beberapa waktu lalu, kalau kita bisa menjual dengan harga Rp21.000/kg yang di situ kami juga melibatkan distributor, seharusnya tidak ada alasan bagi pedagang menjual di atas harga tersebut," katanya.

Ia mengatakan jika saat ini Bulog baru membuka kios di Pasar Legi, dalam waktu dekat juga akan membuka kios di Pasar Gede dan Pasar Nusukan. 

"Untuk Pasar Gede ini sementara meminjam los milik pedagang. Meski demikian, secepat mungkin kami akan mencarikan tempat yang lebih nyaman karena sebetulnya di Pasar Gede kan sudah penuh," katanya.
 
Ia mengatakan Bulog bukan satu-satunya stabilitator harga yang membuka kios di pasar tradisional. Ia mengatakan beberapa instansi lain yang juga melakukan hal serupa yaitu Pedaringan dan dalam waktu dekat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari beberapa instansi pemerintah.
 
"Untuk Pedaringan sudah ada di Pasar Rejosari dan TPID akan membuka di Pasar Legi," katanya.

 Ia berharap dengan dibukanya kios-kios tersebut pedagang maupun konsumen bisa lebih mudah mengakses komoditas pokok dengan harga terjangkau.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024