Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Surakarta membidik kontribusi pajak dari kalangan hotel dan restoran mengingat tingginya transaksi di sektor tersebut.

"Salah satu upaya yang kami lakukan yaitu menerapkan `terminal monitoring device` (TMD)," kata Kepala Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Penetapan Pajak Daerah Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Surakarta Windy Satriawan di sela sosialisasi TMD di Solo, Kamis.

Ia mengatakan TMD yaitu alat yang dipasang oleh BPPKAD yang akan terhubung dengan sistem pada hotel dan restoran di Kota Solo.?Menurut dia, alat tersebut dapat digunakan untuk memantau tingkat kunjungan hotel, penjualan kamar, dan segala transaksi secara langsung serta akurat.

Kali ini, dikatakannya, ada sebanyak 112 hotel dan restoran yang disasar oleh Pemkot Surakarta dalam sosialisasi penerapan TMD tersebut.

"Dengan sistem ini nantinya tingkat kebocoran pajak bisa diminimalisasi sehingga perolehan pajak lebih optimal," katanya.

Selain itu, pihaknya juga menyasar kepada sebanyak 122 pemilik warung dan usaha berbasis "online". Sebelumnya, dikatakannya, Pemkot Surakarta sudah melakukan kegiatan tersebut kepada 100 pengusaha.

"Tujuannya sama yaitu untuk mengoptimalkan pendapatan pajak, hanya saja sasarannya bagi pemilik usaha yang sudah menggunakan sistem `online`, sedangkan yang belum `online` penghitungan pajaknya menggunakan `cash register`," katanya.

Ia mengatakan dengan sistem tersebut target pendapatan pajak Kota Solo pada tahun ini sebesar Rp325 miliar.?

Sementara itu, Kepala BPPKAD Kota Surakarta Yosca Herman Soedradjad mengatakan dengan menerapkan sistem tersebut pada pelaksanaan tahap pertama tahun lalu tingkat kebocoran dapat diminimalisasi. Meski demikian, ia enggan menyampaikan tingkat kebocoran sebelum diterapkannya sistem tersebut.

"Prinsipnya sekarang kami bisa memantau secara langsung melalui sistem ini. Harapannya tingkat kepatuhan wajib pajak juga dapat terus meningkat," katanya.

Ia memperkirakan total WP di Kota Solo yang akan disasar dalam rangka penerapan sistem tersebut sekitar 2.000 WP. Menurut dia, pemasangan TMD dilaksanakan secara bertahap seiring dengan sosialisasi yang dilakukan.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024