Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara kembali mengingatkan seluruh masyarakat setempat terkait potensi kekeringan di sejumlah wilayah di kabupaten tersebut.

"Kami kembali mengingatkan potensi kekeringan di sejumlah wilayah di Banjarnegara," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie, di Banjarnegara, Jumat.

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil analisa BMKG, musim kemarau tahun ini lebih kering dibanding tahun lalu yakni lebih lama satu hingga tiga dasarian.

"Dan diprakirakan musim hujan akan mulai sekitar awal bulan Oktober," katanya.

Karena itu, untuk mengantisipasi dampak kekeringan, BMKG mengajak masyarakat terdampak untuk menghemat penggunaan air.

"Mari bersama-sama menggunakan air secara bijak dan efisien," katanya.

Dia juga menambahkan, terkait sektor pertanian, pada saat ini merupakan masa tanam ketiga.

"Biasanya komoditas yang ditanam adalah palawija dan hortikultura, namun demikian kami tetap mengimbau perlunya koordinasi dengan Dinas Pertanian utamanya terkait kebijakan pola tanam serta Dinas Pekerjaan Umum mengenai ketersediaan air irigasinya," katanya.

Sebelumnya, dia mengatakan, berdasarkan indeks kekeringan bulan Mei hingga Juli 2018, sebagian kecil wilayah Kecamatan Banjarnegara dan Sigaluh memiliki tingkat kekeringan yang kering.

Sementara, Kecamatan Karang Kobar, Banjarmangu, Wanadadi, dan Madukara, sebagian besar Kecamatan Banjarnegara, Wanayasa, Mandiraja, Bawang, dan lain sebagainya memiliki tingkat kekeringan agak kering.

Sementara, Kecamatan Rakit, Purworejo Klampok dan lain sebagainya memiliki tingkat kekeringan yang normal.

Kendati demikian, kata dia, BMKG Banjarnegara akan terus melakukan pemuktahiran data terkait potensi kekeringan di Banjarnegara dan di kabupaten lain yang ada di sekitarnya.

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024