Solo (Antaranews Jateng) - Ekonom dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Lukman Hakim menilai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada di Kota Solo siap mengisi ruang area istirahat di ruas tol Solo-Kertosono.
     
"Saya melihat mereka siap masuk dan bersaing di tempat yang memang sudah dikondisikan untuk usaha," katanya di Solo, Minggu.
     
Meski demikian, katanya, Pemerintah Kota Surakarta harus memastikan UMKM seperti apa yang diinginkan oleh konsumen yang melewati jalan tol.
     
"Kalau melihat karakteristik orang yang bepergian tentu mereka membutuhkan makanan dan minuman. Jadi yang harus didorong adalah pelaku usaha bidang kuliner," katanya.
     
Meski demikian, kata dia, hendaknya area istirahat tidak hanya diisi oleh UMKM tetapi juga harus ada gerai belanja, makanan, dan minuman yang sudah memiliki merek.
     
"Kalau tempat belanja kan hubungannya dengan kebutuhan pengguna jalan tol mengisi e-tol. Jadi memang harus ada," katanya.
     
Keberadaan gerai makan dan minum bermerek, katanya, memberikan pilihan lebih banyak kepada para konsumen.
     
Mengenai tarif sewa, katanya, pihak pengelola harus memastikan adanya subsidi atau keringanan bagi pelaku UMKM.
     
"Oleh karena itu, kenapa saya berpendapat gerai makanan dan minuman bermerek terkenal harus tetap ada adalah agar jangan sampai pihak pengelola ini merugi karena subsidi yang terlalu besar untuk tarif sewa UMKM," katanya.
     
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berharap area istirahat di jalan tol tidak lagi diisi oleh makanan dan minuman merek asing tetapi harus dipenuhi dengan produk UMKM.
     
"Saya tidak ingin ada Starbuck, CFC, dan merek asing lain di 'rest area'," katanya pada peresmian Gerbang Tol Ngemplak di Boyolali bulan lalu.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024