Purwokerto (Antaranews Jateng) - Harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sejak lebaran hingga saat ini masih berfluktuasi dan cenderung tinggi.
   
 Dari pantauan di Pasar Manis Purwokerto, Jumat, harga daging ayam ras yang sempat turun dari Rp38.000 per kilogram menjadi Rp37.000/kg pada awal pekan ini, saat sekarang kembali naik menjadi Rp38.000/kg.

     Sementara harga telur ayam ras yang sempat kembali normal sebesar Rp22.000/kg pada pekan kedua bulan Agustus, saat sekarang Rp23.500/kg atau turun dari beberapa hari sebelumnya yang mencapai Rp24.000/kg.

     Salah seorang pedagang daging ayam, Siti mengakui jika harga daging ayam ras kembali naik karena pasokan belum lancar dan permintaan dari konsumen khususnya warga yang menggelar hajatan cukup tinggi.

     "Dua minggu lalu sempat turun hingga Rp36.000/kg. Mungkin dalam beberapa pekan ke depan bisa kembali normal seperti sebelumnya yang berkisar Rp32.000-Rp33.000/kg," katanya.

     Pedagang telur, Wasis mengatakan harga telur ayam ras masih berfluktuasi meskipun sempat kembali normal setelah melonjak hingga Rp29.000/kg.

     Menurut dia, hal itu disebabkan oleh tingginya permintaan dari masyarakat sedangkan pasokan dari distributor belum lancar setelah adanya pengapkiran terhadap ayam-ayam petelur yang sudah tidak produktif.

     "Saat ini harga telur ayam ras Rp23.500/kg, sedikit turun dari awal pekan ini yang mencapai Rp24.000," katanya.

     Selain daging ayam ras dan telur ayam ras, fluktuasi harga juga terjadi bawang merah, cabai merah besar, dan cabai rawit merah.

     Dalam hal ini, harga bawang merah yang sempat mencapai Rp30.000/kg kembali turun menjadi Rp28.000/kg serta cabai merah besar dan cabai rawit merah yang sempat turun hingga Rp30.000/kg kembali naik menjadi Rp35.000/kg, sedangkan cabai rawit hijau masih bertahan pada kisaran Rp40.000/kg.

     Pedagang sayuran, Yuni mengatakan harga beberapa kebutuhan dapur khususnya jenis cabai masih berfluktuasi dan tergolong tinggi.

     "Informasi yang kami terima, masih tingginya harga cabai merupakan dampak musim kemarau," katanya. 
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024