Diet telur rendah karbohidrat tetapi tinggi protein

Kamis, 23 Agustus 2018 16:32 WIB

Jakarta (Antaranews Jateng) - Metode penurunan berat badan memang banyak macamnya, yang terbaru adalah menurunkan berat badan dengan diet telur. Pernah dengar?

Sayangnya versi diet telur juga banyak macamnya dan tidak semuanya sehat. Diet telur adalah diet rendah karbohidrat, rendah kalori tetapi tinggi protein. Ini dirancang untuk membantu menurunkan berat badan tanpa mengorbankan aspek protein yang diperlukan untuk membangun otot. 

Pada beberapa versi diet telur, Anda diperbolehkan minum air atau minuman nol kalori. Makanan yang tinggi karbohidrat dan gula alami, tidak diperbolehkan pada diet ini. Biasanya durasi dietnya berlangsung selama 14 hari. Diet telur juga hanya mengenal sarapan, makan siang dan makan malam. Tidak ada makanan ringan selain telur atau air.

Baca juga: Mitos seputar perawatan kulit anak ini ternyata salah

Baca juga: Mayones baik atau buruk untuk kesehatan?

Yang jadi pertanyaan, apakah diet ini bisa menurunkan berat badan? Semua versi diet telur dapat menghasilkan asupan kalori yang lebih rendah, jadi mungkin efektif untuk menurunkan berat badan. Sebuah laporan penelitian dari American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa diet tinggi protein membantu para partisipan dalam menginduksi perasaan kenyang dan menurunkan berat badan.

Diet ini dibagi menjadi beberapa jenis yakni diet telur 14 hari, diet ini mencakup tiga kali makan setiap hari dengan minuman tanpa kalori dan tidak ada makanan ringan. Lalu diet telur dan grapefruit yang tidak jauh berbeda dengan diet telur 14 hari. Hanya saja, di sini Anda mengonsumsi setengah buah grapefruit setiap kali makan. 

Kemudian diet telur rebus, diet ini Anda hanya diperbolehkan makan telur selama dua minggu. Metode ini bisa dibilang ekstrem dan tidak sehat. Yang terakhir adalah keto diet telur. Ini melibatkan diet ketogenik yang mengharuskan Anda meningkatkan asupan lemak. Jadi, Anda makan telur dengan mentega dan keju.

Baca juga: Hati-hati, ini tujuh bahaya diet ekstrem

Baca juga: Merasa lebih muda ternyata baik untuk kesehatan

Setiap jenis diet tentu ada efek sampingnya, begitu juga dengan telur ini. Yang paling umum adalah kurangnya energi karena penipisan karbohidrat. Karena tiba-tiba Anda mendapat asupan yang tinggi, sistem pencernaan kesulitan untuk beradaptasi. Telur juga mengandung kolesterol yang tinggi, bahkan terdapat lemak jenuh dan lemak trans. Telur tidak memiliki serat sama sekali, sehingga Anda perlu asupan lain untuk serat.

Namun, komunitas medis berpendapat bahwa diet telur bukan cara yang paling aman untuk menurunkan berat badan. Dengan mengikuti diet ini, asupan kalori yang Anda terima hanya sekira 1.000 kalori per hari, ini dianggap tidak aman untuk pria dan wanita, kecuali Anda diawasi oleh seorang profesional medis.

Pewarta : Maria Cicilia
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Pemanfaatan AI dalam pembuatan buku bacaan digital

24 September 2024 17:04 Wib

Pemkab Batang siapkan 400 Kg telur ayam untuk pasar murah

20 September 2024 14:37 Wib

Harga pangan hari ini minyak goreng turun

01 September 2024 9:24 Wib

Harga pangan hari ini cabai keriting naik

29 August 2024 7:55 Wib

Harga pangan hari ini, cabai rawit turun

22 August 2024 8:29 Wib
Terpopuler

Bulog Magelang salurkan bantuan pangan sebanyak 5.344 ton beras

PERISTIWA - 05 December 2024 13:48 Wib

PGRI Jateng: Perlindungan pada guru harus jadi komitmen bersama

PERISTIWA - 09 December 2024 20:43 Wib

Waspadai gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY

PERISTIWA - 07 December 2024 11:35 Wib

Kabupaten Demak segera miliki embarkasi haji

PERISTIWA - 09 December 2024 20:46 Wib

Pemkot Pekalongan-koperasi salurkan makan bergizi berbahan ikan laut

PERISTIWA - 05 December 2024 13:50 Wib