Semarang (Antaranews Jateng) - Sejumlah peserta program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2018 asal Kalimantan Barat memimpikan terwujudnya transportasi kereta api (KA) yang melayani Pulau Borneo.

Impian itu disampaikan Erka (18) siswa dari SMK Maniamas Ngabang, Landak, Kalbar, saat mengunjungi Stasiun Tawang Semarang, Jumat, sebagai rangkaian kegiatan SMN selama mereka di Jawa Tengah.

 Program SMN merupakan kegiatan pertukaran pelajar di Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan difasilitasi seluruh BUMN yang memiliki wilayah kerja di 34 provinsi.

 Pada tahun ini, PT KAI ditunjuk sebagai koordinator kegiatan SMN di Jateng bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, dan Perum Perhutani.

Di Stasiun Tawang, sebanyak 23 pelajar dari Kalbar itu diajak berkeliling untuk mempelajari manajemen perkeretaapian PT KAI, sekaligus merasakan kemewahan gerbong eksekutif KA Argo Muria.

Kepala Stasiun Tawang Semarang Tonny Junianto memandu langsung rombongan pelajar asal Kalbar itu berkeliling stasiun dan menjelaskan tahap demi tahap proses pemesanan tiket penumpang KA.

Meski tak menikmati sampai KA melaju, Erka sudah merasa gembira bisa naik dan melihat langsung KA yang tak dijumpainya di tanah kelahirannya karena transportasi KA belum menjangkau Kalimantan.

"Baru kali ini merasakan naik KA. Pengen ada KA di sana (Kalimantan, red.). Kalau di daerah-daerah lain ada KA, kenapa di Kalimantan enggak?" kata remaja kelahiran Luti, Sanggau, Kalbar, 1 Mei 2000 itu.

Sulung dari tiga bersaudara itu juga mengungkapkan kepuasannya bisa mengetahui cara naik KA, mulai cara pemesanan tiket, melakukan "boarding" layaknya penumpang pesawat, hingga naik KA.

Senada, Theofila Marlena Fatari (16) siswa SMA Negeri 2 Putussibau, Kalbar juga mengaku baru pertama kalinya merasakan langsung naik KA yang belum dapat dijumpainya di Kalimantan.

"Belum ada KA di sana, pesawat aja baru ada 2017. Senang sekali bisa merasakan langsung naik KA. Meski cuma sebentar, tak sampai kereta jalan," kata gadis kelahiran Putussibau, 5 Maret 2002 itu.
 
Sebelum meninggalkan stasiun, para siswa diminta mempraktikkan langsung "salam greeting" sebagai penghormatan kepada penumpang yang dibudayakan KAI dengan menyilangkan tangan kanan ke dada, sembari tersenyum ke arah penumpang.
 
Terpisah, Vice President PT KAI Agus Supriyono mengatakan kunjungan ke Stasiun Tawang Semarang itu untuk mengenalkan kepada siswa mengenai proses bisnis KAI hingga pemesanan tiket.

 "Mulai pelayanan, pembelian tiket secara 'online', cetak tiket, 'boarding', sampai naik KA. Kemudian, pengenalan 'salam greeting' sebagai bentuk penghargaan terhadap konsumen," katanya.

 Nantinya, kata Agus, para pelajar asal Kalbar itu juga diberikan kesempatan merasakan sensari naik KA uap dari Ambarawa menuju Bedono saat kunjungan ke Museum Ambarawa, Kabupaten Semarang. 
     

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024