Purwokerto (Antaranews Jateng) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Edi Santoso, mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR RI 2018 mengenai pentingnya literasi digital.

"Harapan Presiden, agar pendidikan tinggi melakukan terobosan-terobosan sehingga lulusannya bisa lebih adaptif di era Revolusi Industri 4.0, termasuk kemampuan dalam literasi digital. (Ini) mestinya direspons secara strategis oleh pihak terkait," kata Edi Santoso, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Unsoed, di Purwokerto, Kamis.

Dia menjelaskan Revolusi Industri 4.0 adalah era ketika internet telah masuk ke segala aspek kehidupan.

"Persoalannya memang bukan semata akses, melainkan pada bagaimana akses membawa kemanfaatan buat masyarakat. Di sinilah literasi digital menjadi relevan," katanya.

Dia menyatakan ada sebagian masyarakat yang masuk ke jejaring digital, hingga hanyut, larut, tanpa pegang kendali.

"Kita sebatas pengguna. Sayangnya, ada pengguna yang tingkat literasinya rendah. Akhirnya hanya menjadi pasar, menjadi korban berita palsu, menjadi partisan emosional. Digitalisasi belum memberikan jalan pencerahan. Sebaliknya, migrasi ke dunia digital justru mengancam integrasi atau persatuan bangsa, dengan maraknya ujaran kebencian atau hoaks," katanya.

Dengan demikian, kata dia, literasi digital itu merujuk pada partisipasi atau penggunaan peranti digital secara positif dan konstruktif.

"Kita tak semata punya akses digital, tetapi juga bisa memanfaatkan akses itu untuk kehidupan yang lebih baik. Dalam konteks itu, saya membaca harapan Presiden bahwa lulusan perguruan tinggi tak semata memiliki kompetensi teknik, tetapi perlu juga kompetensi sosial, khususnya dalam interaksi digital," katanya.

Untuk itulah, kata dia, harapan Presiden harus direspons secara strategis oleh pihak terkait, misalnya oleh kementerian terkait.

"Misalnya, perlunya pendidikan media bagi sekolah-sekolah, di tengah fakta bahwa media sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, pendidikan media digital sangat diperlukan," katanya.

Pasalnya, kehidupan generasi muda di Tanah Air, kata dia, banyak dibentuk oleh media digital.

"Untuk itu, harapannya pidato Presiden itu jangan berhenti sebagai retorika. Diharapkan ada bentuk konkret model literasi digital yang diinginkan pemerintah seperti apa," katanya.

 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024