Semarang (Antaranews Jateng) - Astra Motor Jawa Tengah dan Bank Mandiri bersinergi memberdayakan para pekerja migran Indonesia yang telah purna melalui tanggung jawab sosial perusahaan berupa Program Bapak Asuh Bengkel.
    
Chief Executive Astra Motor Sigit Kumala di Semarang, Kamis, mengatakan bahwa sinergi bersama Bank Mandiri di bidang kewirausahaan ini merupakan komitmen untuk mendukung program pemerintah terkait eks pekerja migran menjadi wirausaha di dalam negeri dengan membuka bengkel motor.

    "Astra Motor bersama Bank Mandiri ingin terus berkontribusi positif pada penguatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya eks pekerja migran," katanya usai prosesi kelulusan peserta yang menjadi binaan pada Program Bapak Asuh Bengkel di kantor Astra Motor Jateng.

     Ia menjelaskan, setelah melalui serangkaian seleksi pada pertengahan Juli 2018, terpilih sembilan eks pekerja migran di Jateng untuk mengikuti pelatihan terkait Program Bapak Asuh Bengkel selama tujuh hari di Astra Motor Jateng.

     Para peserta mendapat pelatihan seputar bisnis bengkel motor seperti proses administrasi, pendalaman Honda Technical Education Program, dan "on the job training" selama 14 hari di jaringan AHASS.

     "Kami berharap program ini berhasil dan dapat menjadi contoh serta motivasi bagi pekerja migran yang berniat untuk kembali ke tanah air serta membuka usaha sendiri di kampung halaman karena sudah saatnya para pejuang devisa negara menjadi pengusaha profesional," ujarnya.

     Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mendukung penuh Program Bapak Asuh Bengkel dengan memberikan bantuan permodalan.

     "Skema pembiayaan sesuai KUR untuk TKI dan disesuaikan dengan bidang usaha dengan suku bungan pinjaman 7 persen setahun," katanya.

     Ia mengatakan memilih bersinergi dengan Astra Motor Jateng karena dinilai berpengalaman dan mempunyai jaringan yang luas serta fasilitas yang memadai.

     Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang turut hadir dalam acara tersebut meminta agar Program Bapak Asuh Bengkel dikembangkan dan direplikasikan pada berbagai bidang.

     "Tugas kami memantau ini, kalau hasilnya bisa tumbuh maka coba dikembangkan, ditawarkan kepada para TKI dan tidak hanya bengkel saja, tapi bisa kuliner atau industri kreatif lainnya," ujarnya.

     Kepada para eks pekerja migran yang menjadi peserta Program Bapak Asuh Bengkel, Ganjar berpesan agar menerapkan apa yang telah diterima selama mengikuti pelatihan.
    
"Terus berlatih, cari pasar sendiri, tawarkan lewat media sosial, kalau perlu jemput bola karena bisnis itu harus inovatif dan kreatif," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024