Magelang (Antaranews Jateng) - Warga Kelurahan Potrobangsan, Kota Magelang, Jawa Tengah, menyelenggarakan Festival Kali Kota untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan RI.

     Festival Kali Kota diawali dengan kirab budaya oleh para peserta festival dengan mengelilingi Kampung Potrosaran dari Padepokan Gunung Tidar menuju sebuah tempat di pinggir Kali Kota untuk melakukan pentas kesenian.
 
   Para peserta yang ikut kirab budaya, antara lain puluhan santi Pondok Pesantren Selamat Kota magelang, sejumlah guru beserta murid SD Kanisius Kota magelang, komunitas angklung gang Bromo, dan mahasiswa yang sedang KKL di wilayah Kelurahan Potrobangsan.
 
   Saat melewati Kali Kota, beberapa peserta kirab menebarkan bunga ke Kali Kota sebagai pesan perdamaian agar mengalir ke seluruh dunia. 
 
   Sebelum dilakukan pementasan, diawali dengan pelepasan dua burung merpati sebagai simbul cinta kasih, kemerdekaan, dan perdamaian, dilanjutkan orasi budaya oleh Rektor Sekolah Tinggi Theologi Magelang Martin Ballu.

     Pimpinan Padepokan Gunung Tidar ES Wibowo mengatakan tema festival kalikota ke 4 ini dalah "kirab budaya aksara angka wijaya" aksara wijaya artinya kalimat kemenangan terhadap Indonesia adalah proklamasi, angka wijaya adalah angka kemenangan bangsa Indonesia adalah 17-8-1945.
 
   Ia berharap festival Kali Kota ke-4 ini tidak semata-mata hanya melibatkan warga di kelurahan Potrobangsan, tetapi bisa lebih meluas ke berbagai komunitas yang ada di Indonesia bisa mengikutinya pada Festival Kali Kota berikutnya.
 
   Ia mengatakan kegiatan ini tidak semata-mata sebuah festival yang hanya mengangkat persoalan nilai-nilai keindahan dari sebuah seni, tetapi lebih dari itu ada hal yang ingin diangkat atau dipanggul oleh festival Kali Kota bahwa kebudayaan itu adalah sebuah identitas.
 
   "Banyak orang kehilangan identitasnya karena tidak mempunyai budaya. Hal itu yang paling utama, festival Kali Kota mengangkat martabat Warga dan bangsa ini melewati jalan budaya.
 
   Dalam festival ini, antara lain ditampilkan pembacaan puisi, musik rebana, dan musik angklung.
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024