Solo (Antaranews Jateng) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Surakarta, Jawa Tengah, berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat pedesaan melalui sosialisasi dan edukasi.

"Belum lama ini kami melakukan sosialisasi dan edukasi keuangan kepada masyarakat di Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali," kata Kepala OJK Surakarta Laksono Dwionggo di Solo, Jumat.

Ia mengatakan pada sosialisasi dan edukasi yang diikuti oleh banyak ibu rumah tangga tersebut, OJK memberikan gambaran secara umum tentang OJK dan industri keuangan, termasuk perannya pada masyarakat.?

"Ternyata banyak yang baru pertama kali dengar apa itu OJK. Oleh karena itulah, kami merasa perlu melakukan sosialisasi dan edukasi ini secara intens dan merata khususnya di wilayah pedesaan," katanya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan gambaran terkait investasi bodong yang salah satu ciri-cirinya adalah menawarkan keuntungan besar.

"Kami minta masyarakat tidak mudah tergiur, harus dikenali dulu pihak yang menawarkan tersebut. Kalau ragu langsung lapor kepada kami," katanya.?

Ia mengatakan langkah tersebut juga untuk merealisasikan program pemerintah yang menargetkan pada tahun 2019 literasi keuangan secara nasional bisa mencapai 95 persen.

Adapun, dikatakannya, berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2016 tingkat literasi keuangan di Jawa Tengah di level 33 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan literasi keuangan secara nasional sebesar 29 persen.

Sedangkan untuk inklusi keuangan, dikatakannya, di Jawa Tengah berada di level 66 persen atau sedikit lebih rendah dibandingkan nasional yang mencapai 67 persen.

"Survei dilakukan setiap tiga tahun sekali, jadi harapan kami dengan berbagai upaya ini hasil survei pada 2019 bisa sesuai dengan target pemerintah," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024