Pati (Antaranews Jateng) - Peristiwa kebakaran pada kapal nelayan yang ditambatkan di aliran sungai di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kembali terjadi, Kamis, dan untuk sementara belum diketahui jumlah kapal serta penyebabnya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Juwana, Rasmijan di Pati, Kamis, membenarkan bahwa adanya peristiwa kebakaran kapal nelayan yang diperkirakan terjadi pada pukul 16.30 WIB yang lokasinya di aliran sungai dekat Pelabuhan Juwana dan hampir sama dengan kasus kebakaran sebelumnya.

Ia memperkirakan, lokasi kebakarannya diperkirakan berada di alur Sungai Juwana atau utara Pulau Seperapat.

Kasus kebakaran kali ini, kata dia, merupakan yang keempat kalinya, setelah sebelumnya juga terjadi kasus serupa dengan jumlah kapal yang terbakar mencapai belasan unit kapal.

Penyebab kebakaran yang terjadi selama ini, kata dia, karena sedang dalam perbaikan, kemudian ada kegiatan pengelasan yang biasanya menjadi pemicu terjadinya kebakaran.

"Rata-rata penyebab kebakaran kapal di Juwana seperti itu. Sedangkan kebakaran hari ini (9/8) tentunya menunggu laporan kepolisian," ujarnya.

Untuk jumlah kapal yang terbakar, diperkirakan lebih dari satu unit kapal karena biasanya saat perbaikan di dekatnya juga banyak kapal bersandar.?

Dalam rangka mencegah kasus serupa terulang, katanya, sudah ada upaya pertemuan dengan pemilik kapal terkait hal-hal yang patut diwaspadai dan dipatuhi ketika sedang melakukan perbaikan kapal untuk melaporkan kepada syahbandar setempat.

Setidaknya, kata dia, kegiatan tersebut bisa diawasi untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Terkadang pekerja yang melakukan perbaikan juga tingkat kesadarannya masih kurang karena saat bekerja masih merokok, padahal di dalam ruang mesin kondisinya pengap dan mudah terjadi kebakaran," ujarnya.

Pemerintah sendiri, lanjut dia, juga berupaya meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana untuk antisipasi kebakaran dengan menyediakan unit pemadam kebakaran di darat maupun di laut.?

Delapan mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan sejumlah kapal yang terbakar belum mampu memadamkan karena tiupan angin yang cukup kencang di lokasi kebakaran.

Selain itu, lokasi terbakarnya kapal nelayan tersebut juga tidak mudah dijangkau sehingga menyulitkan upaya pemadaman.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024