Magelang (Antaranews Jateng) - Ratusan siswa SD Muhammadiyah Satu Alternatif (Mutual) Kota Magelang, Jawa Tengah, melakukan aksi peduli korban gempa Lombok dengan menggalang pengumpulan dana yang nantinya disalurkan kepada masyarakat yang sedang terkena bencana tersebut.

Kepala SD Mutual Kota Magelang, Mustaqim, di Magelang, Selasa, mengatakan aksi penggalangan dana tersebut dilakukan sebagai wujud keprihatinan atas musibah bencana gempa bumi dengan kekuatan 7,0 Skala ?Richter(SR) yang terjadi di pulau Lombok.

Sebelum melakukan pengumpulan dana, para siswa melaksanakan shalat ghaib di Masjid Tanwir yang ada di kompleks sekolahan tersebut dipimpin Kepala SD Mutual, Mustaqim.

Menurut Mustaqim ,aksi penggalangan dana tersebut sekaligus untuk memberikan pendidikan karakter bagi para siswa dan mengasah rasa kepedulian sosial ?terhadap masyarakat yang sedang tertimpa bencana.

"Aksi penggalangan dana ini bertujuan untuk menanamkan pendidikan karakter terhadap anak-anak sejak usia dini," katanya.

Ia menuturkan aksi tersebut juga sebagai ungkapan keprihatinan atas musibah yang menimpa masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ia mengatakan kegiatan semacam ini tidak hanya dilaksanakan kali ini saja, tetapi telah dilakukan beberapa kali saat terjadi bencana alam, antara lain gempa bumi di Garut, Jawa Barat, banjir bandang di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang dan bencana tsunami di Aceh.

Penggalangan dana yang dilakukan 997 siswa SD Mutual Kota Magelang beserta guru dan ?karyawan tersebut terkumpul dana sebesar Rp23.115.000.

Uang yang dikumpulkan bervariasi dari pecahan dengan nominal terkecil Rp2.000 hingga Rp100.000.

Dana yang terkumpul tersebut nantinya akan disalurkan untuk meringankan beban korban bencana gempa melalui Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Magelang.

Seorang siswa kelas 3 SD Mutual Kota Magelang, Vaqisya Zahra dengan senang hati merelakan uang yang dikumpulkan dalam sebuah celengan atau tabungan untuk para korban gempa bumi di Lombok.

Ia tidak mengetahui secara pasti uang yang terkumpul dalam sebuah celengan berbentuk tabung berwarna biru itu, karena uang yang ada di dalam tabungan itu dikumpulkannya sejak duduk di bangku taman kanak-kanak.

"Sejak TK saya nabung di celengan ini dan sudah penuh. Tidak tahu isinya berapa," katanya.

Ia mengaku menyerahkan uang tabungannya untuk membantu para korban bencana gempa bumi tersebut atas inisiatif sendiri tanpa ada dorongan maupun arahan orang tuanya.

Ia berniat menyumbangkan uang tabungannya ini ketika ada pengumuman dari sekolah, bahwa akan ada aksi penggalang dana untuk korban gempa.

"Ini ide saya sendiri, tetapi tetap bilang ibu dulu dan ibu membolehkan uang tabungan ini saya sumbangkan," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024