Karawang (Antaranews Jateng) - Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku kecewa kepada Rano Karno karena terlalu kaku dan seakan-akan tidak bertanggungjawab.
Kekecewaan terhadap Rano Karno yang berperan sebagai Si Doel itu disampaikan usai menyaksikan Film "Si Doel The Movie" di Resinda Park Mall XXI Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin.
"Si Doel kurang mencerminkan sebagai laki-laki yang bertanggung jawab. Doel terlalu kaku dan galau, sehingga Sarah harus kecewa," katanya.
Seharusnya, kata dia, Doel berusaha mencari Sarah yang pergi ke Belanda selama 15 tahun.
"Ending-nya saja yang membuat sedikit kecewa. Tetapi terlepas dari itu semua, film ini sangat bagus," kata Dedi seraya menyebutkan kalau karya film Rano Karno itu luar biasa.
Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini mengatakan, Film Si Doel The Movie besutan Rano Karno menampilkan realitas kebudayaan di tengah masyarakat. Sehingga, pesan dari film tersebut dapat ditangkap penonton dengan mudah.
"Filmnya original dan menjadi cermin realitas kebudayaan. Masyarakat kita ini original juga, lihat saja Bang Mandra. Sosoknya apa adanya, lucu dan memiliki integritas yang kuat," kata Dedi yang khas dengan ikat kepala itu.
Ia juga menyarankan agar dunia perfilman Indonesia juga menyajikan nilai moral dan fokus pada originalitas. Hal ini penting mengingat orientasi produk budaya sebenarnya harus diarahkan pada proses edukasi.Kekecewaan terhadap Rano Karno yang berperan sebagai Si Doel itu disampaikan usai menyaksikan Film "Si Doel The Movie" di Resinda Park Mall XXI Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin.
"Si Doel kurang mencerminkan sebagai laki-laki yang bertanggung jawab. Doel terlalu kaku dan galau, sehingga Sarah harus kecewa," katanya.
Seharusnya, kata dia, Doel berusaha mencari Sarah yang pergi ke Belanda selama 15 tahun.
"Ending-nya saja yang membuat sedikit kecewa. Tetapi terlepas dari itu semua, film ini sangat bagus," kata Dedi seraya menyebutkan kalau karya film Rano Karno itu luar biasa.
Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini mengatakan, Film Si Doel The Movie besutan Rano Karno menampilkan realitas kebudayaan di tengah masyarakat. Sehingga, pesan dari film tersebut dapat ditangkap penonton dengan mudah.
"Filmnya original dan menjadi cermin realitas kebudayaan. Masyarakat kita ini original juga, lihat saja Bang Mandra. Sosoknya apa adanya, lucu dan memiliki integritas yang kuat," kata Dedi yang khas dengan ikat kepala itu.
"Karya budaya itu harus berorientasi pada nilai, ada pendidikan untuk rakyat di sana. Jadi, tidak semata profit yang menjadi tujuan. Boleh kita mengejar nilai ekonomi, tetapi aspek budaya dan edukasi harus tetap berada di depan," kata dia.
Ia mengaku tidak pernah melewatkan tayangan "Si Doel Anak Sekolahan" saat ditayangkan kembali di salah satu televisi swasta.
"Saya ini pemirsa sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan'. Hampir setiap hari saya nonton. Kebetulan Bung Rano Karno mengangkatnya menjadi film. Jadi, sekalian saja bawa keluarga untuk nonton filmnya," kata dia. (Editor : Monalisa).