Solo (Antaranews Jateng) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta dari awal tahun hingga Juli telah menerima 173 pengaduan di mana 140 di antaranya terkait perbankan.

"Sejak Januari-Juli tepatnya ada sebanyak 173 pengaduan yang masuk, 140 di antaranya merupakan aduan terkait perbankan," kata Kepala OJK Surakarta Laksono Dwionggo di Solo, Selasa.

Ia mengatakan untuk sisanya adalah aduan tentang asuransi sebanyak 14 laporan, lembaga pembiayaan sebanyak 12 laporan, dan lain-lain berjumlah 7 laporan.?

Menurut dia, aduan yang masuk didominasi oleh perbankan mengingat selama ini jumlah masyarakat yang memanfaatkan layanan tersebut lebih banyak dibandingkan layanan jasa keuangan yang lain.

"Untuk beberapa persoalan dalam perbankan yang diadukan ke OJK di antaranya permintaan penghapusan bunga karena usaha nasabah yang bersangkutan bangkrut dan kasus lelang," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya sudah mencoba untuk memfasilitasi dari setiap aduan tersebut. Selanjutnya ditindaklanjuti oleh lembaga yang bersangkutan.

Dari hasil tindak lanjut tersebut, dikatakannya, berdasarkan data sebanyak 87 laporan dianggap sudah selesai, 5 laporan sudah dapat diselesaikan namun tidak dalam kewenangan OJK, dan 6 laporan dalam proses identifikasi.

"Selain itu, ada sebanyak 75 laporan yang selesai berkat adanya fasilitas dari OJK," katanya.

Ia berharap ke depan jumlah pengaduan dapat terus diminimalisasi seiring dengan edukasi dan sosialisasi mengenai lembaga jasa keuangan yang terus dilakukan oleh OJK kepada masyarakat.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024