Solo (Antaranews Jateng) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta, Jawa Tengah, segera menyosialisasikan Kartu Debit Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang akan memberikan efektivitas layanan bagi masyarakat.
"Pada pertengahan bulan ini kami berencana mulai menyosialisasikan kartu GPN. Selama ini kan kita pakai banyak kartu debit yang dikeluarkan oleh berbagai perbankan, tetapi kartu GPN ini akan menggantikan kartu-kartu debit keluaran perbankan tersebut. Jadi cukup membawa satu kartu," kata Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) BI Surakarta Bhakti Artanta di Solo, Kamis.

Ia mengatakan salah satu bentuk efektivitas lain dengan penggunaan kartu tersebut adalah tidak akan ada lagi "merchant discount rate" (MDR) yang dikenakan ke nasabah dalam setiap transaksi di merchant.

"Kalau selama ini kan dalam setiap pembelanjaan di merchant, biasanya ada biaya transaksi sebesar 1,6-2,2 persen. Nantinya biaya ini akan dikenakan ke merchant," katanya.

Oleh karena itu, jika dalam praktiknya nanti masih ditemui biaya transaksi dikenakan ke nasabah, pihaknya meminta agar nasabah tersebut segera melaporkan ke Bank Indonesia.

Selain itu, dikatakannya, dengan penggunaan Kartu Debit GPN tersebut artinya masyarakat tidak perlu tergantung lagi dengan penggunaan kartu debit keluaran Master, Visa, atau Alto yang merupakan produk luar negeri.

"Dengan penggunaan Kartu Debit GPN, maka kita lebih mandiri dan berdaulat. Data tidak perlu sampai ke luar negeri. Dari sisi ekonomi juga lebih efisien, data valid bisa memberikan gambaran secara utuh dan tentunya lebih terproteksi," katanya.

Ia mengatakan hingga akhir tahun ini paling tidak ada 30 persen dari jumlah pemilik rekening bank yang sudah mengantongi kartu debit GPN. Sedangkan targetnya pada tahun 2022 seluruh pengguna kartu debit keluaran perbankan sudah beralih ke kartu debit GPN.

"Kalau jumlah pemilik kartu debit secara keseluruhan sedang kami data. Saat ini kami sedang mengumpulkan data dari seluruh perbankan," katanya.

Sementara itu, sebagai bagian dari sosialisasi tepatnya pada tanggal 20-24 Agustus BI akan menunjuk beberapa perbankan untuk melakukan kegiatan bersama berupa penukaran kartu.

"Targetnya paling tidak ada 50 kartu/hari yang ditukarkan ke masyarakat," katanya.
     
    

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024