Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Surakarta mendorong kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
     
"Dari total penduduk di Kota Solo, masih ada 4,6 persennya yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Minggu.
     
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pihaknya aktif melakukan edukasi khususnya kepada yang belum memiliki jaminan kesehatan.
     
"Untuk masyarakat tidak mampu tinggal kami buka kran APBD, untuk masyarakat mampu diimbau membayar premi sendiri, sedangkan bagi pekerja menerapkan mekanisme pekerja. Semuanya sudah tersistem, pada prinsipnya ini menerapkan sistem gotong-royong," katanya.
     
Ia mengatakan untuk masyarakat kurang mampu yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan agar segera melaporkan ke kelurahan setempat agar bisa segera ditindaklanjuti.
   
 "Sedangkan bagi pekerja yang bekerja di perusahaan, fasilitas BPJS Kesehatan merupakan tanggung jawab pemberi kerja. Dalam hal ini pemberi kerja membayar premi sebesar 4 persen sedangkan pekerja membayar 1 persen," katanya.
     
Ia mengatakan Pemerintah Kota Surakarta memiliki komitmen tinggi untuk memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu langkah nyata, tepatnya pada hari Jumat (27/6) Pemkot Surakarta resmi meluncurkan Solo Universal Health Care (UHC).
     
"Mengingat sudah UHC maka layanan kesehatan terus kami tata. Faskes primer maupun rumah sakit rujukan harus memberikan layanan yang baik. Semua sudah tertata sistemnya, tinggal masyarakat ayo segera sadar," katanya.
     
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surakarta Agus Purwono mengatakan pertumbuhan peserta JKN-KIS berdasarkan data kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Surakarta per 30 Juni 2018, yaitu total kepesertaan di Kabupaten Karanganyar sebanyak 611.248 jiwa, Kabupaten Sragen sebanyak 693.212 jiwa, Kabupaten Sukoharjo sebanyak 654.221 jiwa.
     
Selanjutnya, Kabupaten Wonogiri sebanyak 546.402 jiwa dan Kota Surakarta sebanyak 553.116 jiwa. Menurut dia, dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan Cabang Surakarta telah bekerja sama dengan 395 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang terdiri atas 109 puskesmas, 146 dokter praktik perorangan, 100 klinik pratama, serta 40 dokter gigi. Sementara itu, di tingkat fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKTRL), BPJS Kesehatan Cabang Surakarta telah bermitra dengan 44 rumah sakit dan 3 klinik utama.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024