Magelang (Antaranews Jateng)  - Mahasiswa UGM Yogyakarta yang kuliah kerja nyata di Desa Palon, Kabupaten Blora bekerja sama dengan Karang Taruna desa setempat mementaskan drama kepahlawanan "Geger Samin" pada puncak tradisi Sedekah Bumi.

"Ke depannya semoga acara ini dapat menjadi pemantik kembali hidupnya minat pemuda akan kesenian lokal," kata sutradara drama "Geger Samin" yang juga salah seorang mahasiswa KKN UGM di Desa Palon, Kecamatan Jepon, Eka Rahayu, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Magelang, Sabtu.
    
Lakon "Geger Samin" yang dipentaskan mereka pada Jumat (27/7) hingga menjelang tengah malam itu, tentang kepahlawanan sosok Samin Surosentiko dengan ajarannya yang menyebar di masyarakat Blora dan sekitarnya serta mendorong masyarakat melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda.
    
"Ketokohan Samin Surosentiko memberikan semangat kepada masyarakat untuk melawan penjajahan pada masa lampau," kata dia.
    
Hadir pada puncak Sedekah Bumi yang menjadi tradisi masyarakat Desa Palon itu, antara lain Wakil Bupati Blora Arief Rohman dan Camat Jepon Free Bayu Alamanda.
    
Ia menyebut masyarakat dengan antusias berkerumum di sekitar panggung pertunjukkan. Mereka menyimak pementasan drama "Geger Samin" yang digarap dalam nuansa Jawa itu.
    
"Terlebih lakon ini dekat dengan mereka. Kisah kepahlawanan Samin Surosentiko hingga saat ini masih dikenal di kalangan warga di sini," katanya.
    
Pementasan drama "Geger Samin" digarap bersama antara mahasiswa KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat UGM Yogyakarta 2018 dengan Pemuda Karang Taruna "Cakra Bina Muda" Desa Palon sehingga memberi warna berbeda dalam pelaksanaan tradisi masyarakat setempat berupa Sedekah Bumi Desa Palon pada tahun ini.
    
"Pemainnya para pemuda Karang Taruna dan mahasiswa KKN," kata dia.
    
Pembukaan acara puncak Sedekah Bumi dikemas dalam nuansa budaya Jawa dan ditutup dengan menyanyikan lagu "Gebyar-Gebyar" (Gombloh) oleh para hadirin.
 

Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024