Boyolali (Antaranews Jateng) -  Polres Boyolali melakukan droping air bersih untuk membantu warga yang mengalami kekeringan di lereng Gunung Merapi Desa Lanjaran Kecamatan Musuk, Jumat.

Terhadap bantuan itu, ratusan warga menyambut antusias. Mereka menyiapkan puluhan jerigen isi 40 liter untuk menampung air guna memenuhi kebutuhan minum dan masak sehari-hari.

Tunarno (45), warga setempat, mengatakan kelangkaan air bersih sudah menjadi langganan desa itu setiap kemarau. Warga yang mampu bisa membeli air dengan harga sekitar Rp130 ribu per tangki isi 5.000 liter.

Puncak kekeringan diperkirakan awal Agustus hingga September mendatang. Saat puncak musim kemarau, warga makin kesulitan mendapatkan air bersih. Sebagian besar mereka juga memiliki ternak sapi yang membutuh air untuk minum setiap hari.

"Warga dengan adanya bantuan sangat terbantu terutama untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Kepala Polres Boyolali AKBP Aries Andhi melalui Kasubag Binops, AKP Joko Warsono  mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih 15 tangki untuk warga Desa Lanjaran.
     
Bantuan air bersih tersebut, katanya, wujud kepedulian Polres Boyolali terhadap warga yang menghadapi kekeringan saat ini. 
     
Bantuan air bersih juga diberikan kepada masyarakat di daerah lainnya, seperti Cluntang dan Sruni di Kecamatan Musuk.

Menurut Camat Musuk Dwi Sundarto, hampir semua desa di kecamatan itu mengalami krisis air bersih, yakni Desa Sruni, Mriyan, Sangup, Lanjaran, Karangkendel, Keposong, Pager Jurang, Cluntang, Karanganyar, Musur, Jenowo, Grigan Lampar,  dan Sukorejo. 
     
"Sekitar 80 hingga 90 persen  mengalami krisis air bersih setiap musim kemarau," kata dia.      
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024