Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan PT Bakrie & Brothers Tbk menjajaki kerja sama pengadaan bus listrik sebagai salah satu transportasi publik yang ramah lingkungan serta bebas polusi.

"Bus listrik menjadi salah satu kendaraan masa depan yang akan membantu mengatasi permasalahan polusi udara di kota-kota besar," kata President Director dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk Bobby Gafur Umar saat bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Rumah Dinas Gubernur di Semarang, Senin.

Ia menjelaskan bahwa penjajakan potensi kerja sama tersebut dilandasi fakta bahwa kebutuhan konsumsi dan impor migas Indonesia saat ini masih tergolong tinggi sehingga mendorong untuk mulai beralih dari penggunaan energi fosil dan mengeksplorasi energi baru dan terbarukan (EBT), salah satunya penggunaaan kendaraan listrik.

"Indonesia saat ini impor minyak 820 ribu barel per hari, kebutuhan nasional 1.6 juta barel per hari, sedangkan produksi kita 780 ribu barel per hari, dan poduksi ini akan turun terus karena dua tahun terakhir hampir tidak ada penambangan stok baru. Sementara, konsumsi akan naik dan harga minyak sendiri juga naik," ujarnya.

Ia menyebutkan, salah satu unit usaha PT Bakrie & Brothers Tbk yaitu PT Bakrie Autoparts menjalin kemitraan dengan produsen bus listrik terkemuka di Tiongkok bernama "Build Your Dreams" (BYD) yang berdiri sejak 1995 silam.

BYD sendiri memiliki 22 kawasan industri di dunia dan mempekerjakan hampir 180 ribu karyawan.

PT Bakrie & Brothers Tbk telah melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan BYD Auto Co. Ltd untuk kerja sama pengembangan kendaraan listrik di Indonesia pada 13 April 2018 di Beijing disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kita bekerja sama dengan perusahaan bus listrik terbesar di China bernama BYD, teknologinya maju sekali, ketika `charge` bus 2,5 jam itu bisa untuk menempuh jarak sekitar 250 kilometer," katanya.

President Director & CEO PT Bakrie Autoparts Dino A. Ryandi menambahkan, performa BYD sebagai mitra usahanya semakin baik, bahkan tiga tahun terakhir ini, BYD berhasil melampaui performa Tesla Motors Inc.

"BYD merupakan perusahaan produsen mobil listrik terbesar di dunia, tiga tahun terakhir ini dia mengalahkan Tesla. Untuk bus listriknya sendiri sudah diekspor ke 40 negara, termasuk `Double Decker` yang menjadi ikonnya London itu juga buatan BYD,"ujarnya.

Sementara itu, untuk tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), pihaknya bermitra dengan Karoseri Nusantara Gemilang yang beroperasi di Jalan Raya Kudus-Demak KM 5.

"Terkait TKDN, kami kerja sama dengan Nusantara Gemilang, pengusaha lokal di Kudus untuk perakitan karoseri bodinya," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik penjajakan potensi kerja sama bus listrik tersebut.

Politikus PDI Perjuangam itu mengaku memimpikan moda transportasi publik di Jateng berupa moda transportasi listrik.

Kendati demikian, Ganjar meminta rencana kerja sama tersebut perlu dikaji secara mendalam dan membutuhkan pendapat dari pakar multidisiplin untuk menentukan kelayakan bus listrik sebelum benar-benar beroperasi.

"Kita akan kaji lebih dulu. Saya biasanya pakai opini ilmuwan, baik dari aspek transportasi, ekonomi, maupun lingkungan agar nantinya kerja sama ini betul-betul `confirm`, setidaknya semua orang mengatakan ini oke," ujarnya.

Ganjar juga menunjuk Kepala Dinas Perhubungan Jateng? Satriyo Hidayat sebagai "person in charge" untuk menindaklanjuti penjajakan potensi kerja sama pengadaan bus listrik tersebut.     

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024