Magelang (Antaranews Jateng) - Para siswa Madrasah Tsanawiah Ma`arif Tegalrandu, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, di kawasan barat Gunung Merapi mendapatkan materi pelatihan tanggap bencana sebagai antisipasi mereka menghadapi kemungkinan letusan gunung berapi tersebut.

Kepala MTs Ma`arif Tegalrandu, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang Mabar dalam keterangan tertulis di Magelang, Sabtu, menjelaskan tentang pentingnya para siswa sekolah itu mendapatkan materi dan pelatihan tentang tanggap bencana karena daerah itu masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi.

"Pengenalan terhadap materi kebencanaan penting ditanamkan sejak dini kepada anak-anak, terlebih mereka sehari-hari tinggal dan beraktivitas di kawasan bencana Gunung Merapi," kata dia.

Pengenalan tentang kebencanaan itu disampaikan personel Paguyuban Siaga (Pasag) Merapi di sela kegiatan masa orientasi peserta didik di sekolah itu, dengan peserta berjumlah 95 anak..

Kebetulan, ujar dia, seorang guru sekolah itu, Zen Hilali, juga menjadi pegiat Pasag Merapi dan pernah menjadi fasilitator wajib latih penanggulangan bencana pada 2014.

"Sehingga dalam hal pemateri, kami sudah siap," ujarnya.

Wakil Kepala MTs Ma`arif Tegalrandu untuk bidang kurikulum, Harun, mengatakan untuk optimalisasi penanaman sikap tanggap bencana kepada anak-anak, materi tentang pengurangan risiko bencana selanjutnya akan dimasukkan dalam kurikulum madrasah setempat.

Pengurangan risiko bencana yang diintegrasikan dalam kurikulum madrasah, katanya, pada jangka pendek untuk membuat peserta didik tetap merasa aman saat terjadi bencana.

"Mereka juga dapat menjadi agen perubahan penyebaran pengetahuan, terutama bagi keluarga mereka dan masyarakat di sekitarnya," katanya.

Dalam jangka panjang, katanya, materi pelajaran tentang pengurangan risiko bencana untuk menyiapkan anak-anak sebagai generasi masa depan yang memiliki pengetahuan memadai tentang pencegahan, mitigasi, dan kesiapan menghadapi bencana alam.

Ia menyebut mereka kelak menjadi bagian dari masyarakat Indonesia yang tangguh terhadap bencana.

"Sekolah atau madrasah selayaknya dapat menjadi tempat yang aman terhadap bencana, sekaligus tempat anak-anak mempelajari pengetahuan tentang penyelamatan diri dalam mengurangi dampak bencana," katanya.

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024