Cilacap (Antaranews Jateng) - Nelayan pesisir selatan Kabupaten Cilacap khususnya Pantai Teluk Penyu tidak melaut akibat gelombang tinggi yang terjadi di laut selatan Jawa Tengah, kata Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang Tarmuji.

"Hari ini nelayan di Pantai Teluk Penyu tidak ada yang melaut, semuanya libur karena gelombangnya benar-benar tinggi seperti yang diprakirakan oleh BMKG. Kalau kemarin masih ada beberapa nelayan yang nekat melaut," katanya di Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Kamis.

Nelayan memindahkan perahu-perahu mereka ke daratan agar tidak dihantam atau terseret gelombang tinggi yang sudah mendekati daratan di tepi Pantai Teluk Penyu.

Selain karena terjadi gelombang tinggi, mereka tidak melaut karena musibah yang dialami tiga nelayan di Pantai Kemiren saat hendak melaut pada Rabu (18/7). Perahu yang mereka tumpangi terhempas gelombang tinggi sehingga terbalik. Dua nelayan di antaranya selamat, sedangkan satu orang lainnya masih dalam pencarian hingga saat ini.

Sebagian besar nelayan setempat,kini memperbaiki jaring rusak agar siap digunakan saat kondisi laut kondusif untuk mencari ikan.

"Apalagi saat ini sebenarnya sedang musim panen ikan dengan puncaknya diperkirakan berlangsung sekitar bulan Agustus-September. Jadi nelayan mengisi kesibukannya selama tidak melaut dengan memperbaiki jaring," katanya.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi pada Kamis (19/7) hingga tiga hari ke depan.

Berdasarkan pantauan satelit cuaca dan gradien angin pada Rabu (18/7) pukul 19.00 WIB, pada skala regional, yakni wilayah belahan bumi selatan terdapat pusat tekanan tinggi di Samudra Hindia sebelah barat Australia yang mencapai 1.023 milibar.
 
Pusat tekanan tinggi juga terpantau muncul di Samudra Pasifik sebelah timur Australia yang mencapai 1.021 milibar, sedangkan di belahan bumi utara muncul dua badai tropis, yakni Son-Tinh di sekitar perairan selatan Vietnam dengan tekanan udara 994 milibar dan badai tropis Ampil di Samudra Pasifik timur laut Filipina yang bertekanan 996 milibar.

"Interaksi kondisi tersebut berdampak terhadap peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang khususnya di perairan selatan Jateng. Dalam hal ini, tinggi gelombang di laut selatan Jateng pada hari Kamis (19/7) berpotensi mencapai 5-7 meter dan diprakirakan akan berlangsung hingga tiga hari ke depan," kata Teguh.
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024