Solo (Antaranews Jateng) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta menyatakan kelompok "administered prices" atau harga barang dan jasa yang ditentukan oleh pemerintah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan untuk menekan angka inflasi.

"Ini jadi PR kami ke depan, jelang nanti Tahun Baru atau saat akhir tahun bagaimana kami bisa mengendalikan `administered prices`," kata Wakil Ketua TPID Surakarta Bandoe Widiarto di Solo, Kamis.

Ia mengatakan pada kelompok "administered prices" yang memberikan sumbangan paling tinggi terhadap inflasi yaitu tiket angkutan udara seiring tingginya permintaan dari masyarakat.

"Sebetulnya sejumlah maskapai penerbangan sudah menambah jam penerbangan, tetapi karena `demand` terhadap pesawat terbang sangat tinggi serta ada informasi kenaikan harga tiket tersebut sebagai `compare` ketika balik kan kosong," katanya.

Terkait hal itu, ia mengimbau kepada berbagai pihak baik itu instansi pemerintahan maupun perusahaan swasta agar lebih banyak menyelenggarakan program mudik gratis di mana akhirnya berdampak pada masyarakat yang lebih memilih ikut mudik gratis daripada naik angkutan umum berbayar.

"Sebetulnya sudah banyak program mudik gratis, mungkin dirasa kurang akibat ada permintaan tinggi di angkutan udara. Harapan kami mudik bareng atau bus gratis bisa ditambah. Tujuan mudik Solo ini terlihat sekali dari sektor itu," katanya.

Adapun, dikatakannya, kelompok "administered prices" memberikan kontribusi paling besar terhadap angka inflasi pada bulan Juni 2018 atau saat Lebaran yang mencapai 0,85 persen. Angka inflasi tersebut meningkat jika dibandingkan pra-Lebaran sebesar 0,04 persen.

Sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, inflasi tahun ini ada penurunan. Berdasarkan data, inflasi di Kota Solo pada momentum Lebaran tahun lalu mencapai 0,87 persen.

Ia mengatakan ada perbedaan pada kelompok yang menentukan inflasi di Lebaran tahun 2017 dan 2018. Menurut dia, pada tahun 2017 inflasi lebih banyak disumbang oleh "volatile foods" atau kelompok makanan yang memberikan pengaruh besar terhadap tekanan inflasi.

"Salah satunya pada tahun lalu kan ada lonjakan harga beras," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024