Solo (Antaranews Jateng) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta menyatakan sektor pariwisata di Kota Solo layak dikembangkan sebagai mesin penggerak ekonomi yang potensial.

     "Dalam hal ini, sektor pariwisata melibatkan banyak pihak dalam menggeliatkan perekonomian di daerah," kata Kepala Perwakilan Surakarta Bandoe Widiarto di Solo, Senin.

     Ia mengatakan beberapa sektor lain yang merasakan dampak dari berkembangnya sektor pariwisata di antaranya hotel dan kuliner.
 
   "Paling tidak dua sektor ini menjanjikan untuk mendukung pariwisata yang ada di suatu daerah," katanya.
 
   Ia menilai salah satu daerah yang cukup sukses mengembangkan pariwisata yaitu Yogyakarta. Oleh karena itu, ia mengimbau agar pemerintah daerah dan pelaku usaha pariwisata di Solo mau mencontoh Yogyakarta.
 
   "Salah satunya bagaimana cara mempromosikan dan mengemas pariwisata dengan baik. Solo harus belajar dari Yogyakarta, jangan menutup diri untuk sesuatu yang baru," katanya. 
 
   Sementara itu, dikatakannya, sebetulnya Kota Solo memiliki persiapan yang cukup matang untuk mengembangkan pariwisata. Salah satunya, Solo sudah memiliki kalender event dalam satu tahun.
 
   "Ini menjadi modal untuk mengembangkan pariwisata. Apalagi selama ini pariwisata masuk lima besar sektor bisnis yang paling potensial di kawasan Soloraya," katanya.

     Ia mengatakan salah satu kegiatan di Kota Solo yang masuk dalam kalender event yaitu Solo Batik Carnival yang belum lama ini dilaksanakan di Kota Solo.
 
   Sebelumnya, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan pelaksanaan Solo Batik Carnival 2018 mampu menghadirkan wisatawan dari luar Kota Solo dan mancanegara ke Kota Solo.
 
   "Dengan demikian diharapkan mampu menggerakkan perekonomian di Kota Surakarta," katanya.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024