Purwokerto (Antaranews Jateng) - Bencana kekeringan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meluas meskipun belum memasuki puncak musim kemarau, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Prasetyo Budi Widodo.
 
   "Hingga saat ini, kekeringan sudah melanda Kelurahan Sumpiuh dan Kradenan serta Desa Nusadadi di Kecamatan Sumpiuh," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

     Menurut dia, pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih untuk warga di tiga wilayah tersebut.

     Bahkan, kata dia, Puskesmas II Sumpiuh juga mengajukan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan di tempat itu.

     "Kami sudah menyalurkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan Puskesmas II Sumpiuh," katanya.

     Ia mengatakan pihaknya masih menunggu laporan hasil pemantauan tim di lapangan terkait dengan perkembangan dampak musim kemarau.

     Menurut dia, hal itu disebabkan berdasarkan data BPBD, di Kabupaten Banyumas terdapat 55 desa yang rawan kekeringan dan krisis air bersih pada musim kemarau.

     "Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) musim kemarau tahun ini diprakirakan berlangsung normal sehingga hujan masih berpotensi terjadi meskipun tidak lebat," katanya.

     Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya telah menyiapkan bantuan air bersih sebanyak 1.000 tangki untuk masyarakat yang membutuhkan.

     "Kami berharap pemerintah desa membuat surat permohonan bantuan air bersih sebagai dasar bagi kami untuk menyalurkan bantuan tersebut," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024