Batang (Antaranews Jateng) - Konsep "Transit Oriented Development" (TOD) untuk mengurangi dampak tol yang dibuat oleh Bupati Batang, Wihaji disetuji oleh Presiden RI, Joko Widodo karena dinilai dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Saat pertemuan saya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta belum lama ini, konsep TOD mendapat angin segar dan disetujui oleh Presiden," kata Bupati Batang, Wihaji di Batang, Senin.

Bupati Batang Wihaji mewakili Provinsi Jateng diundang oleh presiden bersama 18 kepala daerah di Indonesia untuk berbincang-bincang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.

Menurut Presiden, kutip Wihaji, situasi ekonomi dunia sekarang penuh dengan ketidakpastian dan sulit dikalkulasi dengan kondisi perekonomian.

"Oleh karena, pada perbincangan tersebut kami mengusulkan konsep TOD karena hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah terhadap dampak pembangunan jalan tol," katanya.

Ia mengatakan, pada pada arus mudik dan balik Lebaran 2018 para penggerak pelaku ekonomi kreatif dan kuliner mengalami penurunan omset hingga sekitar 60 persen karena rata-rata dagangan yang dijual oleh pedagang di jalur pantura tidak laku.

"Oleh karena, saya mengusulkan ada penambahan exit tol dan rest area yang connecting dengan objek wisata dengan menggunakan konsep TOD. Konsep itu bertujuan untuk menyelamatkan pelaku UMKM," katanya.

Ia minta PT Waskita dan Jasa Marga untuk menambah dua jalur exit tol yaitu di Desa Paskaran sebagai jalur wisata menuju objek wisata Bandar dan Dieng dan rest area di Desa Plelen.

"Kita sudah berkoordinasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PN) yang siap memberikan tanah yang dibutuhkan untuk rest area," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024