Semarang (Antaranews Jateng) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang membudayakan "salam greeting" kepada semua petugas "front line" untuk memberikan layanan terbaik kepada penumpang.
"'Salam greeting' ini pertama kali dimulai di seluruh stasiun Daops IV KAI sejak operasi masa angkutan Lebaran 2018," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Suprapto di Semarang, Kamis.
"Salam greeting" itu, yakni berdiri tegak dengan menyilangkan tangan ke dada sambil tersenyum ke arah penumpang yang sudah berada di atas rangkaian kereta api (KA) yang mulai melaju.
Menurut dia, "salam greeting" itu merupakan apresiasi rasa terima kasih kepada para penumpang yang telah menggunakan layanan jasa KA yang dilakukan seluruh jajaran di "front line".
Jadi, kata dia, para petugas KAI beserta petugas pendukung lainnya, seperti petugas porter di area peron hingga "cleaning service" akan melakukan gerakan "salam greeting" tersebut.
"Petugas pengatur perjalanan kereta api (PPKA) atau pengawas peron (PAP) memberangkatkan KA dengan mengangkat tongkat hijaunya, dilanjutkan bunyi seruling dari kondektur, dibalas dengan klakson lokomotif," katanya.
Begitu petugas PPKA atau PAP memberangkatkan KA dengan mengangkat tongkat hijau, disambut bunyi seruling, dibalas dengan klakson dari masinis, lanjut dia, seluruh petugas bersiap "salam greeting".
Diakuinya, setiap daops memiliki inovasi tersendiri dalam memberikan layanan terbaik bagi penumpang, termasuk membudayakan "salam greeting" dengan gerakan yang berbeda-beda.
"Yang saya tahu juga membudayakan 'salam greeting', Daops I Jakarta dan Daops II Bandung. Namun, gerakannya berbeda. Ada yang menundukkan kepada, kalau kami menyilangkan tangan di dada," jelasnya.
Suprapto menjelaskan penerapan "salam greeting" yang dimulai sejak masa angkutan Lebaran itu ternyata mendapatkan sambutan yang sangat positif dari para pengguna jasa layanan KA.
"Ternyata, banyak respons positif dari para pengguna jasa KA terhadap sikap ramah tamah dari para petugas KAI dan petugas pendukungnya dengan 'salam greeting' itu," ungkapnya.
Berdasarkan evaluasi itu, kata dia, "salam greeting" kemudian dijadikan sebagai budaya kerja dari para petugas yang berada di garis depan dalam memberikan layanan kepada konsumen.
"Ini dibudayakan di seluruh stasiun di wilayah Daops IV Semarang, mulai Stasiun Semarang Tawang, Semarang Poncol, Tegal, Pekalongan, Weleri, Ngrombo, Cepu, dan stasiun-stasiun lainnya," katanya.


 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024