Cilacap (Antaranews Jateng) - Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, kata pengamat cuaca pada Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Cilacap Nurmaya.

"Berdasarkan pengamatan kami, tinggi gelombang di wilayah pantai selatan Cilacap hingga Yogyakarta diprakirakan berkisar 1,25-2,5 meter, sedangkan di wilayah Samudra Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta diprakirakan berkisar 2,5-4 meter," katanya di Cilacap, Sabtu.

Ia mengatakan tinggi gelombang tersebut berbahaya bagi perahu nelayan berukuran kecil maupun bagi wisatawan di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga hari Minggu (1/7), pukul 07.00 WIB.

"Kami akan tetap memantau perkembangan kondisi gelombang di wilayah perairan selatan Jateng dan DIY," katanya.

Ia mengimbau nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil agar berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi saat melaut.

Sementara bagi wisatawan, dia mengimbau agar tidak mandi atau berenang di pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi setiap saat.

Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan gelombang tinggi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara yang signifikan antara belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.

Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan aliran angin cukup kencang di selatan Cilacap hingga selatan Yogyakarta sehingga berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang.

"Kami mengimbau kepada seluruh aktivitas pengguna jasa kelautan untuk hati-hati dan waspada terhadap gelombang tinggi, juga kepada wisatawan pantai untuk tidak mandi di laut karena sangat berbahaya," katanya.    

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024